Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Anak Kehilangan Ayah dan Ibu dalam Sehari karena Covid, Dokter Tak Tega Sampaikan Kabar Duka

Kisah seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Pelanggar protokol kesehatan mendapat sanksi sosial berupa dibawa berziarah ke TPU Jombang, Ciputat, Tangsel, Senin (18/1/2021). TPU Jombang dipilih sebagai pemakaman khusus korban Covid-19. 

TRIBUNSOLO.COM - Kisah seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19 yang meninggal dunia viral di media sosial.

Pasalnya saat berhasil menghubungi, pihak keluarga ternyata sedang kehilangan anggota keluarga lainnya. 

Baca juga: Viral Kisah Satu Keluarga Terkena Corona, Anak Ini Jadi Yatim Piatu dalam Sehari: Saya Juga Positif

Dalam cuitannya, akun @wedawis membagikan cerita dari seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

Cerita bermula dari dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19.

Dalam keterangannya Dokter tersebut pun akhirnya menghubungi tiga nomor yang tertera dari keluarga pasien tersebut.

Saat menghubungi nomor istrinya, rupanya nomor tersebut tidak kunjung menjawab, padahal dapat tersambung.

Sang dokter pun sampai menanyakan nomor lain yang bisa dihubungi di ruang pendaftaran IGD.

Cerita pilu seorang anak yang juga pasien Covid-19 saat kehilangan orang tuanya
Cerita pilu seorang anak semata wayang yang juga pasien Covid-19 saat kehilangan orang tuanya karena Covid-19 dalam sehari, viral di Twitter.

Baca juga: Corona Solo Tembus 1.201 Kasus saat PSBB, Satgas : Karena Tracing Masif

Kemudian, ia akhirnya berhasil menghubungi nomor yang tercatat di IGD dan ternyata yang mengangkat adalah anak pasien tersebut.

Saat menerima telepon, suara anak pasien Covid-19 yang meninggal itu terdengar terisak.

Sang dokter pun sempat dibuat bingung, karena belum menyampaikan kabar duka, tetapi anak tersebut sudah menangis.

Rupanya, anak itu menangis karena ibunya baru saja meninggal terkena Covid-19.

Sang anak yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 ini terpaksa pergi ke rumah sakit untuk mengurus jenazah ibunya karena tak memiliki keluarga lain.

"Saya anak satu-satunya, gak ada keluarga lain di rumah. Saya harusnya isoman dok karena saya juga positif.

Tapi tadi siang mama saya meninggal di ruang isolasi jadi saya terpaksa ke RS dok, harus saya yang mengurus mama saya," kata anak pasien tersebut.

Baca juga: Update Corona Klaten 17 Januari 2021:102 Orang Positif, Satgas Ingatkan Protokol Kesehatan

Mendengar hal itu, sang dokter pun sempat tidak tega menyampaikan kabar duka lagi.

Namun karena situasinya juga darurat, ia pun harus melakukannya.

"Mbak mohon maaf kami sampaikan bahwa karena menunggu antrian ventilator yg berhari hari, kondisi Bapak semakin memburuk.

Dan sore ini Bapak telah dinyatakan meninggal... mohon maaf ya mbak," kata sang dokter mengabarkan.

Setelah kabar duka itu disampaikan, isak tangis anak semata wayang itu pun pecah.

Sebenarnya dia memahami kondisi ayahnya tidak baik-baik saja karena kekurangan ventilator.

Namun, ia tidak menyangka, kedua orang tuanya akan meninggal di hari yang sama.

Dokter yang memberi kabar itu pun ikut merasakan kepedihan yang dialami keluarga pasien ini.

Ia pun akhirnya menyadari alasan nomor istrinya yang tersambung, tetapi tidak kunjung menjawab.

Yakni, karena sang istri telah tiada, setelah sama-sama berjuang melawan virus corona.

Sontak, kisah pilu ini pun langsung menjadi perhatian warganet di jagat maya.

Pengunggah yang diketahui seorang dokter ini juga mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan agar masyarakat terhindar dari segala penyakit.

Hingga Rabu (20/1/20201), cuitan tersebut telah dibagikan sebanyak lebih dari 26 ribu kali.

Cuitan tersebut juga telah dikomentari lebih dari 2.000 kali dan disukai lebih dari 52 ribu kali warganet di jagat Twitter.

Petugas sedang memakamkan jenasah Covid di TPU Jombang, Jombang, Tanggerang Selatan, Selasa (19/1/2021). Setiap hari petugas TPU memakamkan 6-7 jenasah Kovid  perharinya.Adapun lahan baru yang dikhususkan menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19 diperkirakan mampu menampung hingga 500 jenazah dengan luas 2.000 meter. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Petugas sedang memakamkan jenasah Covid di TPU Jombang, Jombang, Tanggerang Selatan, Selasa (19/1/2021). Setiap hari petugas TPU memakamkan 6-7 jenasah Kovid perharinya.Adapun lahan baru yang dikhususkan menjadi lokasi pemakaman jenazah Covid-19 diperkirakan mampu menampung hingga 500 jenazah dengan luas 2.000 meter. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

Baca juga: Corona Solo Tembus 1.201 Kasus saat PSBB, Satgas : Karena Tracing Masif

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama I Wayan Weda Wisnawa ini membenarkan ceritanya.

Weda yang merupakan dokter internship di salah satu rumah sakit di Pulau Bali ini mengaku mendapatkan informasi tersebut dari rekannya.

Rekannya itu merupakan dokter yang tengah bertugas di ruang isolasi RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur kala kejadian itu terjadi.

Weda pun mengatakan, rekannya membenarkan cerita yang ditulisnya itu merupakan kejadian nyata.

"Iya itu adalah pengalaman dia sendiri ketika menjaga ruang isolasi di RSUD Dr Soetomo," kata pria berusia 25 tahun ini kepada Tribunnews.com, Rabu (20/1/2021).

Dari kejadian itu, Weda pun mengingatkan agar masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan.

Sebagai tenaga medis yang ikut menyaksikan berbagai cerita pasien Covid-19, Weda ingin agar masyarakat jangan sampai merasakan kejadian serupa.

"Mungkin mereka tidak melihat secara nyata, tapi di rumah sakit itu setiap hari ada (pasien Covid-19, red) dan yang terkonfirmasi jadi semakin banyak."

"Pesan saya, jangan sampai masyarakat 'melihat' sendiri hal itu terjadi pada keluarganya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Pilu Anak Semata Wayang yang Kehilangan Orang Tua dalam Sehari Akibat Covid-19, 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved