Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Keluarga Ungkapkan Keinginan Riyanto, Sebelum Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Ayah Riyanto, Wagiyo,anaknya ingin memplester tembok rumahnya yang sudah dibangun. Namun takdir berkata lain, keinginan itu tidak bisa terealisasi.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Riyanto (32) warga Dukuh Tengaran, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen menjadi salah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Ayah Riyanto, Wagiyo kembali mengenang keinginan anaknya itu.
Menurut Wagiyo, anaknya ingin memplester tembok rumahnya yang sudah dibangun.
"Pernah cerita sama saya kalau dia mau plester rumahnya ini," ucap Wagiyo kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Namun takdir berkata lain, keinginan itu tidak bisa terealisasi.
Wagiyo menyebut, tembok rumah milik Riyanto akan diplester sepulangnya dari Jakarta.
"Rumahnya baru akan diplester setelah dia menyelesaikan pekerjaan di Pontianak."
"Eh tapi kok malah ada musibah begini," paparnya.
Baca juga: Sudah Ditemukan, 2 Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 asal Sragen Dipulangkan Besok
Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya asal Sragen akan Dimakamkan di TPU Tengaran
Sebelumnya diberitakan, dua orang asal Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen ada di dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak.
Pesawat tersebut diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.
Kondisi pesawat tak lagi utuh dan sudah hancur berkeping-keping.
Jenazah Tiba Besok
Jenazah dua korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 asal Kabupaten Sragen Suyanto (40) dan Riyanto (32) ditemukan.
Rencananya, kedua jenazah akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Dukuh Tengaran, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen.