Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Meski PSBB Buat Penghasilan PKL Turun, Pemkab Karanganyar Tetap Tarik Retribusi

Di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melalui Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja dan Koperasi tetap melakukan penarikan r

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
PKL berjualan di sepanjang Jalan Lawu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (26/1/2021). 

"Kita lihat di beberapa kota juga sama selesai jam 9 malam juga," ujarnya.

Dirinya menegaskan batasan jam malam itu sudah final dan sudah tidak bisa diganggu gugat lagi.

"Masyarakat silakan protes tapi ini kami putuskan demi kebaikan bersama," terangnya.

Dalam surat edaran itu masih ada beberapa poin yang sama dengan yang sebelumnya yaitu peraturan hajatan dengan protokol kesehatan.

"Untuk hajatan masih menggunakan konsep banyu mili dan tidak ada kursi," ungkapnya.

Namun Juliyatmono memberi sedikit kelonggaran dengan mengizinkan musik live untuk kembali berdendang.

"Saya izinkan musik orkes namun dengan pembatasan, karena kalau hajatan tanpa musik sepertinya ada yang beda," tuturnya.

Buat Wastafel Permanen

Sebelumnya, demi menyambut PSBB jilid II, Satpol PP Karanganyar meminta toko dan warung membuat wastafel permanen di bagian depan.

Kepala Satpol PP Karanganyar, Yophy Eko Jati Wibowo mengatakan pihaknya akan tetap melakukan pengawasan meski saat ini telah diberi kelonggaran.

"Kami akan tetap mengawasi sembari mengedukasi, sehingga kami harap warga terutama para pelaku usaha untuk sadar bahwa ini demi kepentingan bersama," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (25/1/2021).

Selain itu dirinya menekankan para pengelola usaha toko dan warung makan untuk membuat wastafel di setiap pintu masuk secara permanen.

Baca juga: Target Vaksinasi 3.459 Nakes, Dinkes Targetkan Puskesmas Suntik 50 Orang Per Hari, RS 150 Per Hari

Baca juga: Sudah Dapat e-Tiket Vaksinasi, 3.331 Nakes di Karanganyar Siap Disuntik Sinovac dalam Waktu Dekat

"Sebelumnya para pedagang hanya menggunakan galon atau ember seadanya untuk wastafel, saya minta agar dibuat yang permanen pada PSBB jilid 2 ini," pintanya.

"Wastafel permanen dibuat karena perjalanan Covid-19 ini masih panjang, dan kita harus bersiap," imbuhnya.

Dirinya juga tak segan akan menutup bagi pelaku usaha baik toko, warung maupun PKL yang tak mengindahkan aturan protokol Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved