Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo Raya Dikepung Banjir

Kesaksian Warga yang Kebanjiran di Kampung Sewu, Malam Sempat Panik Kala Hujan Tak Kunjung Berhenti

Kehawatiran warga Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo ternyata sudah muncul saat hujan terus menurus tak kunjung selesai.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Warga membersihkan sampah di tengah luapan air dari Bengawan Solo yang menerjang permukiman di Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (4/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kehawatiran warga Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo ternyata sudah muncul saat hujan terus menurus tak kunjung selesai.

Ya, hujan deras mengguyur Solo Raya mulai Rabu (3/2/2021) sore hingga akhirnya terjadilah banjir Kamis (4/2/2021) dini hari.

Dikatakan warga, Pariyanto (52), saat air Bengawan Solo meluap, mereka langsung bergegas menyelamatkan diri.

Bahkan darang - barang yang mudah rusak terkena air seperti televisi, motor, dan barang elektronik lainnya langsung mereka angkat.

"Melihat air mulai naik itu kami waspada," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Menurutnya saat itu pada Rabu (3/1/2021) malam pukul 23.00 WIB air mulai berancang-ancang meluap ke permukiman.

Setelah itu air tambah tinggi dan memulai masuk ke rumah warga Kamis (4/2/2021) pukul 03.00 WIB saat warga sudah terlelap tidur.

Belum Berakhir Bencana di Wonogiri, Sempat Banjir dan Longsor, Kini Puluhan Rumah Rusak Disapu Lisus

Puluhan Warga Grogol Mengungsi di Masjid, Banjir Kiriman dari Bengawan Solo Rendam Permukiman

Mengingat pagi buta tersebut, warga masih enak-enaknya menikmati rehat malam.

"Kami mulai khawatir kalau naik semalam itu," tutur dia kepada TribunSolo.com.

Di tengah naiknya air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, alarm berwarna merah meraung-raung sehingga warga bersiap.

Saat itu warga mulai memindahkan barang - barang elektronik dan sepeda motor ke tempat yang lebih aman.

Hal itu agar barang - barang tersebut tidak rusak bila terkena air.

Bahkan banyak warga yang rumahnya terdampak parah memilih mengungsi.

"Kalau kami itu warga sini, sudah hujan sehari pasti waspada," kata dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, banjir di wilayah tersebut sudah sering terjadi setiap tahunnya.

Dia menceritakan, banjir yang paling besar terjadi pada 2006 lalu.

"Tapi yang ini air mulai surut," aku dia. 

Tidak Hanya Solo

Sebelumnya, sejumlah kabupaten/kota di Solo Raya dikepung banjir, Kamis (4/2/2021).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada ratusan hingga ribuan rumah terendam banjir sejak dini hari hingga kini pukul 07.30 WIB masih terjadi.

Banjir diakibatkan hujan sejak Rabu (3/2/2021) malam hingga dini hari tadi sehingga Bengawan Solo hingga anak-anak sungai lainnya meluap.

Adapun wilayah yang diterjang banjir cukup parah hingga sekitar dua meter yakni Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kemudian ada kawasan Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo.

Viral Keranda Jenazah Terobos Banjir di Kudus, Diangkut Menggunakan Perahu Menuju TPU

Rentetan Cuaca Buruk di Wonogiri, Seusai Banjir Bandang Kini Angin Kencang dan Pohon Tumbang

Adapun di Kabupaten Klaten banjir melanda Kecamatan Karangdowo dan wilayah lain.

Sementara di Kabupaten Sukoharjo wilayah Kesongo, Kecamatan Mojolaban dan kawasan Becem, Kecamatan Grogol sudah dimasuki air luapan Bengawan Solo.

Koordinator Tagana Solo Yudha membenarkan, banjir rendam kawasan Beton, Kampung Sewu, Kecamatan Jebres.

Mereka saat ini sudah terjun ke lapangan untuk melakukan pemantauan.

"Iya banjir, kita juga pantau - pantau," kata dia kepada TribunSolo.com

Dikatakan, air naik di lokasi tersebut pukul 05.00 WIB itu sehingga siaga merah.

Namun, soal berapa rumah yang terendam, Yudha belum bisa membeberkan.

"Kalau berapa rumah yang terendam saya belum bisa sebutkan," papar dia.

Yudha menjelaskan, masih terus bergerak bersama rekan-rekannya untuk melakukan pemantauan banjir ini karena belum ada tanda-tanda surut.

"Tim gabungan dan relawan juga terus datang ikut membantu warga," akunya.

Puluhan Warga Mengungsi

Sementara itu, puluhan warga di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengungsi akibat banjir, Kamis (4/2/2021) pagi.

Menurut Camat Grogol, Bagas Windaryatmo, mereka yang mengungsi yakni berasal dari tiga dusun.

Di antaranya di Dusun Nusupan Desa Kadokan, Dusun Nampan Desa Madegondon, dan Dusun Tengklik Desa Telukan.

"Untuk saat ini, air sudah berangsur-angsur surut," kata dia kepada TribunSolo.com

"Ketinggian air rata-rata 50 sampai 70 centimeter di jalan," jelasnya.

Bagas menerangkan, di antara tiga susun itu, banjir terparah ada di Dusun Nusupan.

BREAKING NEWS : Pagi Ini Banjir Kepung Solo Raya, Tinggi Air Masuk Kampung Sewu Sampai Menutup Rumah

Banjir Bandang di Wonogiri Rendam 2 Kecamatan dan Ratusan Rumah, Disebabkan Luweng Tersumbat

Sebab, ketinggian air hingga masuk rumah warga di dalam rumah.

"Jadi warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," aku dia.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, saat ini air masih menggenang di sejumlah titik.

Sementara itu, di Dusun Kadokan, sementara ada 20 orang diungsikan.

"Ada 20 orang yang mengungsi ke Masjid An Nikmah," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved