Berita Sukoharjo Terbaru
Kondisi Pasar Ir Soekarno Sukoharjo, Jelang Gerakan Jateng di Rumah Saja : Tidak Ada Aksi Borong
Tidak ada aksi borong yang nampak di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo menjelang pemberlakuan Jateng di Rumah Saja.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo akan menerapakan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada Sabtu (6/2/2021).
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Sukoharjo nomor 400/334/2021 tanggal 4 Februari 2021, untuk menindaklanjuti SE Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0001933 tanggal 2 Februari 2021.
Meski Pemprov Jateng sempat akan menutup pasar tradisional, namun aturan tersebut dibatalkan.
Pemkab Sukoharjo sendiri juga tidak menerapkan aturan untuk menutup pusat perbelanjaan baik tradisional maupun modern.
Hal tersebut membuat tidak terjadinya panic baying atau aksi borong di pusat perbelanjaan di Kabupaten Sukoharjo pada hari ini Jumat (5/2/2021).
• Meski Pasar Buka Saat Jateng di Rumah Saja, Pedagang Pasar Gede Solo Bingung : Yang Beli Siapa?
• Terapkan Ide Ganjar Jateng di Rumah Saja, Pusat Kuliner Sukoharjo Boleh Buka, Layanan Sampai 9 Malam
Menurut salah satu pedagang sembako di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Lami, H-1 penerapan Gerakan Jateng di Rumah Saja kondisi pasar nampak normal.
"Hari ini normal. Tidak ada lonjakan pembeli, atau pembeli yang membeli dengan jumlah yang besar," ucap dia.
Dia menuturkan, kondisi pasar Ir. Soekarno cenderung sepi, sejak diberlakukannya PSBB pada 11 Januari kemarin.
Kendati demikian, harga kebutuhan pokok di pasar Ir. Soekarno relatif stabil.
"Yang naik ini hanya minyak goreng saja. Kalau yang lainnya seperti cabai dan bawang cenderung stabil, meski beberapa waktu lalu sempat naik," jelasnya.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) UKM Kabupaten Sukoharjo, Sutarmo, sesuai SE Bupati Sukoharjo, masih melonggarkan aktivitas di pusat kuliner (warung makan, PKL, dan Restoran), dan pusat perbelanjaan baik modern maupun tradisional untuk beroperasi.
"Tapi harus menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat lagi," tambahnya.
Pedagang di Solo Bingung
Di tempat lain, meski pasar tradisional dibolehkan buka, para pedagang Pasar Gede Solo masih bingung dengan garakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari mulai 6 sampai 7 Februari 2021.
Tien menjadi salah seorang pedagang yang merasakannya.
"Kami semua kebingungan karena pasar boleh buka tapi masyarakat tidak boleh keluar," kata pedagang ayam tersebut, Jumat (5/2/2021).
"Nek mboten wonten sing medal terus sing tuku sinten? Laler? (Kalau tidak ada yang keluar lalu yang membeli siapa? Lalat?)," keluhnya.
Tien menuturkan saat ini kondisi pembeli sedang tak terlalu ramai.
• Terapkan Ide Ganjar Jateng di Rumah Saja, Pusat Kuliner Sukoharjo Boleh Buka, Layanan Sampai 9 Malam
• Gerakan Jateng di Rumah Saja, Diskotek & Karaoke di Solo Dilarang Buka, Alasannya Potensi Kerumunan
Dirinya khawatir, dengan gerakan tersebut bakal semakin memperburuk pendapatannya.
"Bisa dilihat sendiri kondisinya seperti ini," ujarnya.
"Modalnya saya tidak sedikit. Nanti solusimya seperti apa?," ungkapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, tidak ada peningkatan aktivitas transaksional Pasar Gede Solo menjelang pemberlakuan gerakan Jateng di Rumah Saja.
Penumpukan pembeli juga tidak nampak.
Tien juga menyampaikan jika para pembeli maupun pelanggannya tak sampai memborong dagangan.
"Ndak ada yang sampai nyetok," tambahnya. (*)