Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Raya Terbaru

Mengintip Kondisi Solo Raya Selama 6-7 Februari, saat Gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Sudah Siap?

Babak baru penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dimulai besok, selama Sabtu-Minggu (6-7/21/2021).

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
ILUSTRASI : Salah satu gang di-lockdown dengan dipasang barikade seadanya karena ada PDP Covid-19 yang meninggal di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (12/4/2020). 

Dinas Perdagangan Pemkab Boyolali memastikan pasar tradisional tetap buka selama Gerakan Jateng di Rumah Saja, pada 6 Februari 2021 mendatang.

Mengetahui hal tersebut, pihak pengelola Pasar Gagan, Yusuf Raharjo meminta maaf kepada masyarakat telah memberikan informasi yang keliru.

Yusuf mengakui terjadi miskomunikasi soal aturan Gerakan Jateng di Rumah Saja untuk Pasar Gagan.

Pihaknya mengira, Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah yang keluar diartikan pengelola bahwa Pasar harus tutup selama Gerakan Jateng di Rumah Saja diberlakukan.

"Iya ada miskomunikasi jadi informasi awal tutup, tapi ada informasi baru masuk boleh buka," katanya, Jumat (5/2/2021).

"Jadi ini sekarang buka Pasar Gagan tanggal 6-7 Februari," tegas Yusuf.

Dia mengatakan, ketika SK Gubernur keluar mereka langsung menginformasikan pada pedagang kalau pasar tersebut tutup.

Namun, ternyata baru mendapatkan informasi pagi tadi soal pasar boleh buka.

"Spanduk yang menjelaskan pasar tutup kami copot, Miskomunikasi kami, mohon maaf," papar dia.

Maksud pengelola memberikan sosialisasi pada pedagang untuk tutup sebenarnya baik, mereka tidak ingin pedagang merugi.

"Kalau maksud kami melakukan sosialisasi penutupan itu pada Rabu (3/2/2021) agar pedagang tidak merugi, karena kalau terlanjur kulakan dan peraturan ditutup kasihan mereka," jelas dia.

"Ini malah baru tahu aturan kalau pasar Tradisional boleh buka," kata dia.

Saat ini pedagang sudah disosialisasikan pasar tetap buka dengan menerapkan Protokol Kesehatan.

Masih Pro Kontra

Pro kontra muncul usai Gubernur Jawa Tengah mengusulkan Gerakan Jateng di rumah saja di akhir pekan ini, 6-7 Februari 2021.

Dilansir dari KompasTV di Program Kompas Petang, Kamis (4/2/2021), Ganjar mengatakan, gerakan itu intinya adalah memunculkan empati di tengah pandemi.

"Yang dibutuhkan bukan diksi pelarangan, yang dibutuhkan sebenarnya ayo di rumah saja. Kita berikan empati kepada para tenaga kesehatan, penggali kubur, pak dokter yang berjuang keras," katanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaannya program itu, Ganjar meminta partisipasi masyarakat untuk terlibat.

Salah satunya ketika ada pasar yang masih akan buka diharapkan tetap ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau Anda buka, Anda atur protokolnya. Sebenarnya ini sekaligus membentuk, ayo diatur pasarnya. Kalau tidak, nanti tidak akan ada perbaikan yang berjalan,” ujar Ganjar.

Pelaksanaan gerakan tersebut telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 443.5/000/933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pro Kontra Jateng di Rumah Saja, Ganjar: yang Dibutuhkan Bukan Diksi Pelarangan, tetapi..."

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved