Sinetron BHSI Disemprot KPI, Dian Nitami Ungkap Nasib Bu Farah yang Tak Ada di Beberapa Episode

"Dan, adegan dan monolog tersebut jelas tidak sesuai dengan klasifikasi yang disandang program acara itu,"

"Meski konteks cerita menunjukkan mereka adalah suami istri, adegan tindih-tindihan dengan kesan yang dibangun ada kecenderungan keromantisan, tidak patut ditonton oleh anak-anak dan remaja,” jelas Mulyo Hadi. 

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam P3SPS, lanjut Mulyo, program siaran berklasifikasi R dilarang menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku yang tidak pantas atau membenarkannya.

"Larangan ini menegaskan bahwa anak dan remaja harus dilindungi dari perilaku yang tidak pantas dalam siaran,"

"Kita tidak ingin hal-hal seperti ini sebagai sesuatu yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari pada anak dan remaja,” tukas Komisioner bidang Isi Siaran ini.

Sebanyak 8 Pasal dalam P3SPS KPI telah dilanggar “Buku Harian Seorang Istri” SCTV.

Sanksi ini menjadi teguran tertulis pertama untuk program acara ini.

"Kami berharap tidak ada lagi kesalahan dan lebih berhati-hati dalam menayangkan setiap program. Jadikan P3SPS KPI sebagai acuannya," tutup Mulyo.

Berikut salah satu cuplikan videonya:

Totalitas Hana Saraswati Jadi Alya Si Pelakor di Sinetron BHSI, Rela Diseret Rubicon saat Syuting

Hana Saraswati sukses bikin gemas penonton karena perannya sebagai Alya, perebut laki orang (pelakor) di sinetron Buku Harian Seorang Harian Istri (BHSI).

Baru-baru ini ia membagikan video syuting BHSI.

• Ayya Renita Pernah Jadi Neni di Dunia Terbalik, Begini Jawabnya Dibujuk Ryana Dea Kembali ke Ciraos

• Masih Sangat Berduka dan Merasa Kelam, Suami Muzdalifah Fadel Islami: Andai Saya yang Pergi Duluan

Dalam rekaman itu, terlihat Alya mengambil adegan ketika ia diseret pakai mobil mewah Jeep Rubicon.

Hana juga memperlihatkan aktingnya yang pura-pura kesakitan dan menangis.

Sontak saja, totalitas Hana Saraswati ini menuai komentar penonton dan juga rekan artisnya.