Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Candi Cetho & Sukuh di Karanganyar Kembali Dibuka, Tapi Wistawan Wajib Jalankan Protokol Kesehatan

Candi Cetho dan Candi Sukuh di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar telah dibuka kembali untuk umum.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Irfan Al Amin
Area komplek Candi Cetho di Kabupaten Karanganuyar. 

Beberapa waktu kemudian, menurut juru kunci dari Candi Cetho, Cipto (56) area itu baru mulai ramai dikunjungi pada tahun 1970 saat ada renovasi besar-besaran.

"Sebelumnya area Candi Cetho sangatlah sepi dan jarang ada penduduk di sekitar sini, namun setelah ada renovasi mulai banyak perumahan yang dibangun," katanya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Mengenal Kain Kampuh, Kain Sakral yang wajib Digunakan Ketika Memasuki Candi Cetho

Baca juga: Catat, Selama Masa PSBB Candi Sukuh dan Candi Cetho Karanganyar Akan Ditutup

Baca juga: Ada PSBB Jawa Bali, Proyek Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Jalan Terus

Baca juga: Saran DPRD Karanganyar Jelang PSBB: Pasar Harus Dijaga Ketat

Dirinya menceritakan bahwa renovasi yang dilakukan pada masa pemerintahan Suharto itu mendapat kritik dari banyak pihak.

Para ahli sejarah dan arkeolog banyak mengrkitik renovasiitu karena banyak dari arca yang berubah dari bentuk semula.

"Seperti gapura depan yang paling besar itu merupakan bangunan baru hasil renovasi dan banyak menuai kritik," terangnya.

Objek Wisata Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar
Objek Wisata Candi Cetho di Kabupaten Karanganyar (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

Cipto juga menceritakan sebelumnya tidak ada biaya retribusi saat masuk ke Candi Cetho.

Namun seiring waktu dan pengunjung semakin ramai maka Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menarik biaya retribusi untuk wisatawan domestik Rp.10 ribu dan mancanegara Rp 30 ribu.

"Sebelumnya kita pakai buku tamu namun karena semakin ramai, akhirnya kami tarik biaya retribusi tiket," ungkapnya.

Wajib Pakai Kain Kampuh

Pengunjung di Candi Cetho akan disambut oleh sejumlah pemuda setempat.

Para pemuda itu akan menawarkan kepada setiap wisatawan sehelai kain, sebelum masuk Candi yang terletak di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar itu.

Kain yang memiliki corak hitam putih bak papan catur itu bernama kain kampuh. Dan wajib digunangkan oleh pengunjung ketika memasuki Candi Cetho.

Menurut Wagimin salah seorang koordintor dari Pemuda Hindu Cetho, kain itu diberikan sebagai bentuk penghormatan di tempat ibadah agama Hindu tersebut.

"Sebagai bentuk penghormatan dan bentuk kesakralan terhadap tempat ibadah," katanya kepada TribunSolo.com pada Minggu (10/1/2021).

Para wisatawan sedang mengenakan kain kampuh saat akan memasuki Candi Cetho pada Minggu (10/1/2021)
Para wisatawan sedang mengenakan kain kampuh saat akan memasuki Candi Cetho pada Minggu (10/1/2021) (TribunSolo.com/Irfan Al Amin)

Pemuda Hindu Cetho menyediakan lebih dari 3000 kain yang dapat digunakan oleh wisatawan secara cuma-cuma.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved