Makam di Tepi Bengawan Solo Longsor
Tanah Rawan Longsor, 25 Makam di Klodran Karanganyar Dipindah: Ada yang Belum, Terkendala Biaya
Akibat tanah yang rawan longsor, sejumlah makam di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dipindahkan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dulunya, sekitar makam banyak ditumbuhi pohon bambu untuk menyangga tanah.
Namun beberapa pohon tersebut hilang lantaran tanah disekitarnya dikeruk untuk program normalisasi pinggir anak Sungai Kali Pepe.
"Pohon bambu banyak yang tanah sekitarnya dikeruk, jadi membuat tanahnya tidak kuat," tutur Endang.
Baca juga: Sulardi Warga Jaten Ditemukan : Terjungkal & Hanyut di Bengawan, Istri & Anak Ditinggal Selamanya
Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bambu begitu minim di kawasan TPU Dusun Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe.
Beberapa pecahan makam yang jatuh akibat tanah longsor masih berserakan di kawasan tersebut.
Adapun beberapa makam juga hampir jatuh karena tanah penyangganya terkikis.
Program normalisasi tersebut, sambung Endang, hanya selesai di belakang rumahnya.
Awalnya, program tersebut sampai kawasan bendungan lama yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPU Dusun Bendungan.
Endang mengaku tidak tahu menahu alasan normalisasi tersebut tidak sampai ke kawasan tersebut.
Rumah di Sragen Nyaris Hanyut
Pemilik rumah yang nyaris hanyut di sungai lantaran terdampak longsor di Dukuh Gabusan RT 2, Desa Tangkil, Sragen buka suara.
Pemilik rumah tersebut adalah Saino, dia menyebut jika tanggul yang berada di belakang rumahnya tidak kuat dan kokoh.
"Tanggulnya sudah melorot, sehingga waktu ada banjir Minggu (14/2/2021) kemarin sudah tidak mampu lagi menahan air," ucap Saino kepada Tribunsolo.com, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Kronologi Empat Rumah di Tangkil Sragen Nyaris Hanyut, Gegara Tanah Longsor
Baca juga: Empat Rumah Nyaris Hanyut, Imbas Kali Mungkung di Sragen Meluap : Pondasi Bantaran Porak-poranda
Menurutnya, tanggul tersebut tidak dibangun dengan sempurna.
"Seharusnya dibuat talut bronjong dan ada pondasi yang lebih kuat," tegasnya.
Adapun kerugian materil yang dialami sekitar Rp 70 juta.