Makam di Tepi Bengawan Solo Longsor
Tanah Rawan Longsor, 25 Makam di Klodran Karanganyar Dipindah: Ada yang Belum, Terkendala Biaya
Akibat tanah yang rawan longsor, sejumlah makam di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dipindahkan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Namun, makam cikal bakal Dusun Bendungan juga turut hanyut.
Hal tersebut diungkapkan Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun.
Baca juga: Makam di Klodran Karanganyar Longsor, Jenazah yang Terkubur Ikut Terbawa Arus Sungai
Baca juga: Kronologi Empat Rumah di Tangkil Sragen Nyaris Hanyut, Gegara Tanah Longsor
"Di TPU itu kan ada makam cikal bakal Dusun Bendungan. Itu juga sudah hanyut," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Pohon bendo yang tumbuh memayungi kawasan sekitar makam cikal bakal Dusun Bendungan turut roboh.
Tanah sekitar pohon amblas atau longsor akibat tak kuasa menahan beban air hujan yang meresap.
Baca juga: Masih Simpang Siur, Kronologi Pria Hanyut di Sungai Jembatan Sroyo Karanganyar Ada 2 Versi
Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bendo tersebut memang roboh dan berada di pinggir anak sungai Kali Pepe.
Akar-akar pohon masih tampak. Batang pohon tampak ditumbuhi sejumlah tanaman benalu.
"Pohonnya sudah tumbang ke sungai," ucap Endang.
Jenazah Ikut Hanyut Terbawa Arus
Sejumlah makam di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar terbawa arus anak Sungai Kali Pepe.
Jenazah yang terkubur dan masih terbalut kain kafan juga ikut terbawa arus.
Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, peristiwa tersebut sudah terjadi sejak tahun 2018.
Baca juga: Empat Hari Pencarian, Pelajar yang Hanyut di Sungai di Kendal Ditemukan di Pantai Morodemak Demak
Baca juga: Kronologi Empat Rumah di Tangkil Sragen Nyaris Hanyut, Gegara Tanah Longsor
"Jenazah yang ikut terbawa arus sungai ada 10. Itu sudah termasuk tambahan 1 pada Sabtu kemarin," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Endang menduga hanyutnya makam beserta isinya tersebut lantaran minimnya tanaman penyangga di pinggir anak Sungai Kali Pepe.
Air hujan yang masuk ke tanah minim yang meyerap, sehingga tanah menjadi rawan longsor.