Beragam Efek Pada Badan Pasca Vaksinasi Covid 19, Begini Kata Ahli
Tak mengalami gejala atau dampak apapun seusai vaksinasi, apakah vaksin bekerja dalam tubuh kita, begini jawabannya
TRIBUNSOLO.COM - Tahap kedua vaksinasi Covid 19 sudah dimulai.
Kali ini mulai dilakukan kepada para pekerja publik dan lansia.
Beragam tanggapan dan perasaan usai menjalani vaksinasi, mungkin beberapa orang ada yang mengalami efek samping seperti demam, menggigil, sakit kepala, atau nyeri di lengan tempat disuntik.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Klaten Diklaim Tanpa Keluhan Berat: Hanya Ngantuk dan Nyeri di Lokasi Suntikan
Baca juga: Cara Mendaftar Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia via Online, Bisa Akses di www.kemkes.go.id
Bila kamu merasakannya, tak perlu khawatir berlebihan dengan efek samping tersebut.
Sebab hal itu normal terjadi. Adanya efek samping menandakan sistem kekebalan tubuh sedang memberikan respons terhadap vaksin.
Namun bukan berarti mereka yang tidak mengalami efek samping sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap vaksin, tergantung dari kondisi tubuhnya.
"Banyak pula orang yang tidak mengalami efek samping sama sekali setelah menerima vaksin. Tapi tubuhnya tetap masih terlindungi." Demikian kata spesialis peradangan dan kekebalan Thaddeus Stappenbeck, MD, PhD seperti dikutip Cleveland Clinic.
Dirinya menjelaskan, saat tubuh menerima vaksin yang mengandung mRNA virus, sel-sel otot di lengan (tempat menyuntik) mulai membuat protein lonjakan.
Hal itu membuat tubuh mengira sel otot terinfeksi virus SARS-CoV-2 secara masif. Selanjutnya tubuh akan mencoba melawan simulasi infeksi di dalam sel.
Kerja sel-sel yang mereplikasi protein lonjakan Covid-19 (RNA) akan diambil alih oleh sel-sel kekebalan.
Kemudian sel kekebalan berkomunikasi dengan sel-sel pembuat antibodi. Melalui pertukaran peran, antibodi khusus untuk SARS-CoV-2 dihasilkan.
Inilah proses yang terjadi dalam sistem kekebalan adaptif. "Pembentukan antibodi dapat menyebabkan beberapa orang mengalami peradangan atau efek samping seperti nyeri lengan, demam, atau nyeri otot," kata Stappenbeck.
Dirinya menjelaskan, saat tubuh terinfeksi virus, maka sistem kekebalan akan melawan dengan antibodi yang ada.
Namun bila seseorang belum pernah terinfeksi virus, maka tidak ada antibodi yang bisa melawan. Tubuh butuh waktu untuk membentuk antibodi.
Kemampuan setiap orang dalam membentuk antibodi berbeda-beda. Terlebih jika virusnya virus baru seperti yang menyebabkan Covid-19.
Dengan melakukan vaksinasi, maka antibodi sudah terbentuk sebelum terinfeksi. Artinya tubuh siap melawan virus SARS-CoV-2 ketika benar-benar terinfeksi.
"Vaksinasi Covid-19 membantu orang-orang yang kesulitan membuat antibodi dengan cepat," cetus Stappenbeck.
Vaksinasi di Klaten
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Klaten mengklaim sejak dilaksanakannya vaksinasi tahap satu dan tahap dua ini belum ada keluhan serius dari nakes atau pelayan publik yang disuntik vaksin Covid-19.
Asiten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Klaten, Ronny Roekmito mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan keluhan berat dari para peserta vaksinasi.
Pemerintah juga menyediakan posko atau tempat perawatan bagi pasien vaksinasi yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Baca juga: Klaten Sasar 48 Ribu Orang pada Vaksinasi Tahap Dua, Fokus ke Nakes dan Pelayanan Publik
"Begitu disuntik, dan terjadi alergi, maka kita harus disiapkan tempatnya," jelasnya.
Namun, sampai saat ini belum ada peserta vaksinasi yang menerima efek samping parah.
Kebanyakan hanya mengantuk dan sakit dibagian bekas suntikan.
"Itu biasalah, masih normal, kalau diare, kami tidak ada laporan, kalau kejang-kejang itu baru serius," pungkasnya.
Nantinya, Pemerintah Kabupaten Klaten juga menargetkan 48 ribu orang yang mendapatkan vaksin pada program vaksinasi tahap kedua yang dimulai pada Februari 2021 ini.
Ronny Roekmito mengatakan, vaksinasi tahap kedua akan dilaksanakan secara bertahap.
Sebab, kedatangan vaksin tahap kedua di Klaten ini baru sebanyak 10 ribu dosis.
Baca juga: Rincian Penerima Vaksin Tahap II di Sukoharjo, Total 19.313 Orang, Paling Banyak untuk Kalangan PNS
Baca juga: Ternyata Ada 2.400 Nakes Karanganyar Belum Disuntik, Baru Ikut Program Vaksinasi Tahap II, Kenapa?
Sebanyak 10 ribu dosis tersebut diperuntukan untuk tenaga kesehatan yang belum mendapatkan jatah pada vaksin tahap pertama.
Setelah itu, target selanjutnya adalah untuk pelayanan publik seperti TNI, Polri, ASN, Guru, dan lain sebagainya.
"Jatah pelayan publik di Kabupaten Klaten sekitar 48 ribu," papar dia, Rabu (24/2/2021).
Jadi, sesuai target mereka yakni 48 ribu orang pada vaksinasi tahap kedua ini, masih ada kekurangan 38 ribu.
Dia juga memaparkan bahwa para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pedagang pasar juga sedang dilakukan proses pendataan.
Baca juga: Rentan Terpapar Covid-19 karena Mobilitas Tinggi, 63 Wartawan Bertugas di Solo Disuntik Vaksin
"Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Klaten yang akan mendata UMKM di Kabupaten Klaten yang bakal mendapatkan vaksin," papar dia.
Soal kapan pelaksanaan vaksinasinya, Pemerintah masih menunggu ketersediaan vaksin. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Ada Efek Samping Setelah Terima Vaksin Covid-19, Tanda Sistem Kekebalan Tidak Bekerja?",