Nasib 4 Remaja di Lumajang Usai Video Joget di Zebra Cross Viral, Kini Dipanggil Polisi
Video empat remaja asyik berjoget di zebra cross viral di media sosial, begini nasibnya sekarang.
TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial, video yang memperlihatkan empat orang remaja tengah asyik berjoget.
Bukan di tempat biasa, mereka berjoget di zebra cross.
Sontak aksinya menjadi perhatian. Setelah viral, para remaja tersebut kini dipanggil pihak polisi untuk mendapat pembinaan.
Dalam video itu terlihat empat remaja yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan berjoget di zebra cross saat sejumlah kendaraan berhenti karena lampu merah.
Baca juga: Viral Oknum Perangkat Desa di Banyumas Pukul Anak Kecil, Gara-gara Bertengkar dengan Anaknya
Baca juga: Terungkap Kondisi Terkini Pak Tarno Usai Video Jalan Kaki dan Disebut Bangkrut Viral
Baca juga: Kisah Gadis Miliki Lidah Hitam Viral, Mengaku Sulit Ucap Huruf R dan S, Ahli Ungkap Penyebabnya

Aksi empat remaja itu direkam salah satu pengendara yang hendak melintas di persimpangan tersebut.
Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Putu Angga Feriyana mengatakan, aksi itu dilakukan para remaja tersebut di Simpang Empat Toga, Lumajang, pada Rabu (24/2/2021) siang.
"Pembuatan video pada Rabu siang, viralnya rabu sore. Kamis kita panggil para pihak," katanya melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (26/2/2021).
Ada lima orang yang dipanggil akibat aksi joget-joget di persimpangan jalan itu. Empat orang yang tampak berjoget di dalam video dan seseorang yang merekam.
Baca juga: Viral Aparat Tendang Rombongan Motor di Ring 1 Istana Negara, Begini Penjelasan Pihak Paspampres
Baca juga: Hyun Bin dan Son Ye Jin Pasangan Ter-Viral di Korea,Lihat Foto-foto Mesra BinJin untuk Iklan Terbaru
Baca juga: Viral Remaja Dandan Bak ke Kondangan saat Nobar Film Stand by Me Doraemon 2, Begini Ceritanya
Setelah didalami, empat remaja itu mengaku video itu dibuat untuk konten TikTok dan Youtube.
"Kalau kejadian itu hanya untuk konten TikTok dan Youtube," kata Putu.
Setelah diperiksa, kelima pemuda itu diberi pembinaan. Hal itu dilakukan agar mereka tak mengulangi aksi yang membahayakan tersebut.
"Dari Satlantas lebih kepada pembinaan dan edukasi agar yang bersangkutan dan generasi muda lainnya tidak membuat konten yang membahayakan di jalan atau potensi kecelakaan lalu lintas," kata Putu.
Selain itu, ia berharap para remaja tersebut bisa membuat konten yang lebih positif.
"Ke depannya agar bisa membuat konten yang lebih positif dan mendidik," jelasnya.
Putu menegaskan, aksi joget remaja itu telah mengganggu fungsi zebra cross yang merupakan tempat penyeberangan bagi pejalan kaki.