Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Momen Gibran Dilantik, Pakar UNS Soroti Tak Ada Pembangunan Berkelanjutan saat Pergantian Wali Kota

Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto menyoroti tidak adanya pembangunan berkelanjutan setiap pergantian kepala daerah.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Ikon Kota Solo patung Slamet Riyadi yang berada di kawasan Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (7/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Kota Solo dari masa ke masa dipertanyakan.

Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto menyoroti tidak adanya pembangunan berkelanjutan setiap pergantian kepala daerah.

"Ini kelemahan setiap kali pergantian kepala daerah di Indonesia," papar Agus kepada TribunSolo.com pada Sabtu (27/2/2021).

Permasalahan tersebut juga berlaku di Kota Solo, yang mana program dari Wali Kota Solo sebelumnya belum tentu akan digunakan oleh wali kota yang baru.

Baca juga: Blak-blakan Beda Pandangan Politik,Tokoh Mega Bintang Mudrick Sebut Pintu Rumah Terbuka untuk Gibran

Baca juga: Baru Hitungan Jam Menjabat Wali Kota Solo, Gibran Pastikan Segera Gelar Lelang Jabatan Kepala Dinas

"Faktanya, kan, peta jalan (roadmap) yang sudah dibuat Jokowi tidak dilanjutkan oleh Pak Rudi," jelasnya.

Agus pun pesimistis bila Gibran bakal melanjutkan program yang sudah dibuat FX Hadi Rudyatmo.

"Program-programnya kemungkinan juga akan dipotong oleh Gibran," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada Gibran untuk meneruskan program pemerintahan sebelumnya terkait pembangunan Kota Solo yang sekiranya telah menyeimbangkan aspek lingkungan dan sumber daya manusia (SDM).

"Saya rasa itu yang menjadi persoalan di Kota Solo ini."

"Pemerintahan Gibran harus bisa menyeimbangkan pembangunan Kota Solo baik di wilayah barat, utara, maupun selatan," ujarnya.

Visi dan misi dalam pemerintah Gibran-Teguh harus diterjemahkan dalam rencana kerja pemerintah (RKP).

"Kemudian RKP itu dibuat dalam bentuk peraturan daerah (Perda)," tuturnya.

Jangan Sampai Seperti Swasta

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka kini resmi menjabat sebagai Wali Kota Solo mulai hari ini Jumat (26/2/2021).

Masyarakat Solo menunggu kerja apa yang akan dilakukan oleh putra pertama Presiden Joko Widodo itu.

Politik Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai Gibran tidak akan membuat gebrakan.

Meskipun menurut dia, Gibran berjanji akan membuat Kota Solo melompat.

"Hal itu dia sampaikan dalam beberapa kesempatan saat kampanye jadi calon wali kota," ujarnya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Catat! Sabtu-Minggu Gibran Tak Libur, Kebut Vaksinasi : Sasar Guru hingga Pegiat Pariwisata di Solo

Baca juga: Cetak Sejarah Baru, Gibran Jadi Wali Kota Solo Pertama yang Dikawal Paspampres

Hanya saja lanjut Dosen Tata Negara FH itu, Gibran tak menjelaskan secara detail mengenai gagasannya membuat Kota Solo melompat.

"Sampai sekarang saya enggak paham maksudnya membuat Solo melompat itu apa," tegasnya.

Seorang pemimpin daerah, katanya, harus membuat gagasan-gagasan yang sudah terkonsep dituangkan dalam pembangunan.

Terlebih, Agus pesismistis dengan Gibran yang belum punya latar belakang di bidang birokrasi dan pemerintahan.

"Nanti mengelola pemerintah disamakan dengan mengelola perusahaan swasta?," akunya.

"Untuk mengelola pemerintahan itu perlu membuat kebijakan yang ada parameternya. Misal sumber dananya dari mana, gimana cara mendapatkannya, dan pelaksanaannya," kata dia.

Tidak Libur Sabtu-Minggu

Wali Kota Solo yang baru beberapa jam dilantik, Gibran Rakabuming Raka menyatakan tidak menggunakan hari Sabtu - Minggu untuk libur.

Putra Presiden Jokowi itu mengatakan, saat ini pihaknya menggunakan waktu tersebut untuk mengejar vaksinasi di Kota Solo agar cepat merata.

Setelah vaksinasi rata maka ekonomi akan bangkit.

Hal tersebut, dia buktikan dengan meninjau beberapa persiapan vaksinasi di pasar wilayah Solo.

Beberapa pasar yang dikunjungi seperti Pasar Gede Solo dan Pasar Klewer.

Suasana pelantikan Gibran-Teguh di Gedung DPRD Solo, Jumat (26/2/2021).
Suasana pelantikan Gibran-Teguh di Gedung DPRD Solo, Jumat (26/2/2021). (Istimewa via TribunSolo.com)

Sebelum meninjau pasar, Gibran menyempatkan diri mampir ke Loji Gandrung untuk ganti baju.

Dia berganti baju kemeja khas Indonesia Raya.

"Kita kebut vaksin untuk sektor-sektor produktif. Di pasar-pasar, kalangan guru, pegiat pariwisata, pokoknya kita kebut. Kuncinya divaksin agar bisa cepat pemulihan ekonomi," ujar Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).

Dia juga mengatakan, vaksin untuk pedagang di sektor produktif utama seperti di Pasar Gede dan Pasar Klewer tidak usah menunggu sampai Senin.

"Sabtu-Minggu kami nggak libur, semua harus dikebut," tegasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved