Berita Sukoharjo Terbaru
Terungkap, Motor Plat Merah di Jembatan Pondok Sukoharjo Milik Sekdes Serenan, Pengendara Menghilang
Misteri kepimilikan sebuah motor plat merah Suzuki Shooter dengan nomor polisi AD 6762 XL terungkap. Motor itu diketahui milik Sekdes Serenan, Klaten
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebuah motor plat merah Suzuki Shooter AD 6762 XL menjadi perhatian masyarakat yang tengah berada di jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Pasalnya, motor tersebut terparkir bertepatan dengan laporan orang yang terjun ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan tersebut.
Saat ditelusuri, tidak ada masyarakat yang mengakui membawa motor tersebut.
Petugas kemudian memeriksa identitas kendaraan tersebut yang dicurigai dikendarai oleh orang yang terjun ke sungai Bengawan Solo itu.
Camat Grogol, Bagas Windaryatmo mengatakan, jika motor tersebut merupakan motor dinas Perangkat Desa di Kabupaten Klaten.
"Ternyata setelah dilacak motor itu milik Sekdes Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/2/2021).
Namun demikian, dia belum bisa memastikan siapa orang yang lompat dari jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada siang ini sekitar pukul 12.15 WIB.
"Untuk sementara baru kami cara data-datanya," katanya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan posko-posko pencarian di kantor desa pondok.
Saat ini berbagai relawan dari SAR Sukoharjo, relawan, tagana sudah berkumpul dan sudah mengupayakan pencarian.
"Saat ini masih terus dilakukan pencarian," katanya.
Sebelumnya, seseorang yang belum diketahui identitasnya diduga terjun ke Sungai Bengawan Solo, tepatnya di jembatan Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo.
Kesaksian Pemancing
Akibat peristiwa ini, jembatan di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dipenuhi warga sekitar dan pelintas, Minggu (28/2/2021).
Seorang pria, diduga bunuh diri dengan sengaja menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Seorang pemancing, bernama Dodon Fitriansah (24), mengaku melihat peristiwa itu.
Warga Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo itu melihat seseorang yang diduga melakukan aksi bunuh diri.
Saat ditanyai tim SAR, dia mengatakan melihat orang yang melompat dari atas jembatan.
"Kronologi saya mulai mancing sekitar jam 9 pagi. Tau-tau jam 12 lebih dikit ada orang melompat dari atas jembatan. Orange (korban) enggak tau pak, taune saya dari bawah jembatan dia jatuh." kata Dodon dalam rekaman itu.Orang tersebut melompat dari jembatan ke aliran Sungai Bengawan Solo.
Salah satu relawan SAR Sukoharjo, Muklis membenarkan hal itu.
"Iya, lompat dari jembatan Pondok," ucapnya.

Menanggapi laporan itu, tim SAR langsung melakukan apel dan mulai melakukan operasi pencarian korban.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, di lokasi kejadian satu unit sepeda motor Suzuki Shooter dengan nomor polisi AD 6762 XL.
Selain itu juga ditemukan jaket berwarna hitam merah yang diduga milik korban.
Kasus Bunuh Diri di Sragen
Sebelumnya, seorang warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, kabupaten Sragen berinisial PD (65) juga nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Aksi nekat itu dilakukan korban di Dukuh Kuyang, Kliwonan, Masaran, Minggu (7/2/2021) pagi tadi.
Menurut keterangan Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.
"Penyakit paru-paru itu sudah diderita korban selama lima bulan ini," kata dia.
• Misteri Kresek Merah di Jembatan TKP Bunuh Diri Pria Sragen, Apa Isinya?
• Geger Pria Hilang di Masaran Sragen, Ternyata Akhiri Hidup Melompat ke Sungai Bengawan Solo
• Warga Masaran Sragen Geger,Orang Hilang di Jembatan Gantung Butuh, Tinggalkan Sarung & Sendal Jepit
• Daihatsu Sigra Ringsek Parah dan Ban Pecah, Tabrak Truk Muatan Susu di Masaran Sragen
Akibat penyakit itu, korban diduga depresi.
Ditambah, korban juga sering meminta agar keluarganya menjenguknya.
Jika tidak, korban sering mengancam akan bunuh diri.
"Korban ini sudah sering bilang seperti itu," terangnya.
Kendati demikian, Nugroho tidak mengetahui motif sebenarnya yang melatarbelakangi korban nekat mengakhiri hidupnya.
"Itu, dugaan saya begitu, tapi alasan pastinya kenapa dia bunuh tidak ada yang tahu," katanya.
Nugroho menjelaskan, PD memilih jembatan gantung di Dukuh Kliwonan lantaran dia bekerja sebagai buruh tani di sana.
"Dia memang kerja dengan orang yang punya sawah di sini," katanya.
Ia sengaja datang ke tempat korban bunuh diri karena PD merupakan salah satu warganya.
"Tadi saya dapat laporan kalau ada warga saya yang bunuh diri di jembatan gantung butuh," tambahnya.
Tinggalkan Sarung dan Sendal
awalnya warga menemukan sarung dan sepasang sendal jepit di jembatan gantung butuh sekira pukul 05.30 WIB.
Selain sarung dan sendal jepit, di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha bernomor polisi AD 4327 RE.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian melaporkan ke ketua Rukun Tetangga (RT) 37 Dukuh Kuyang.
"Kemudian Pak RT lapor ke Polsek Masaran," kata Warga setempat, Adila kepada Tribunsolo.com, Minggu (7/2/2021).
Adila mengatakan, tidak ada warga yang melihat secara pasti apakah korban benar-benar lompat dari atas jembatan ke sungai Bengawan Solo.
"Warga sini enggak ada yang lihat sama sekali."
"Karena pas subuh tadi sudah ditemukan motor, sarung, dan sendal jepit di lokasi kejadian," ucapnya.
Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitar sungai untuk mencari korban.
Tim SAR gabungan datang ke TKP sekitar pukul 08.00 WIB.
• Kecelakaan Mengerikan di Kendal : Mobil Terjun ke Jurang hingga Meledak, Penumpang Teriak Ya Allah
• Tak Patuhi Prokes, 49 Pedagang Pasar Tradisional Solo Terima Nasib, Tempat Usaha Ditutup 1 Pekan
• Niat Beli Ikan Hias, Warga Kartasura Ini Malah Menyapu Stadion Manahan Solo Karena Tak Pakai Masker
Misteri Kresek Merah
Di jembatan gantung itu ditemukan sebuah tas plastik berwarna merah yang diikatkan pada pembatas jembatan.
Di bawah tas kresek ada sarung dan sepasang sendal jepit.
Usut punya usut, ternyata tidak ditemukan apapun dalam tas plastik itu.
"Di dalamnya enggak ada apa-apanya," kata warga sekitar, Adila kepada Tribunsolo.com.
Tas plastik itu kemudian diamankan oleh warga yang pertama kali menemukannya.
"Dijadikan satu sama sendal dan sarung yang ditemukan," kata dia. (*)