Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Alasan Amerika Tak Berani Hukum Anak Raja Salman, Meski Terbukti Perintahkan Bunuh Jamal Khashoggi

Inilah Alasan Amerika Serikat tak berani hukum Anak Raja Salman, Mohammed bin Salman, yang terbukti perintahkan bunuh jurnalis Jamal Khashoggi

Editor: Aji Bramastra
Arab News
Pangeran Mohammed bin Salman, putra mahkota baru Kerajaan Arab Saudi 

Khashoggi memasuki konsulat pada 2 Oktober 2018, untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahannya yang akan datang.

Sementara tunangannya menunggu di luar gerbang.

Tapi kritikus Saudi itu malah disambut oleh tim pembunuhan.

Upaya pemerintah Saudi untuk mengeluarkan cerita palsu, yang mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat tanpa cedera, runtuh dalam beberapa hari.

Pemerintahan Trump bertindak terhadap 17 anggota tim itu.

Dia sudah memberlakukan larangan perjalanan dan hukuman lainnya.

Seorang pejabat mengatakan ada sanksi baru yang diberlakukan Amerika Serikat kepada Raja Salman, ayah putra mahkota.

Hal itu ditegaskan dalam panggilan telepon pada Kamis (25/2/2021).

Tapi Gedung Putih tidak memberikan keterangan detail tentang isi panggilan tersebut.

Adapun Raja Arab Saudi, berusia 85 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Pejabat administrasi AS mengaku tidak jelas seberapa banyak yang bisa diserapnya saat Biden berbicara tentang "kalibrasi ulang" hubungan dengan Amerika Serikat.

Maka untuk menekankan perbedaan pendapat, Blinken menambahkan kategori sanksi, yang baru disebut "Larangan Khashoggi."

Isinya membatasi visa bagi siapa pun yang mendukung upaya yang disponsori Saudi untuk melecehkan, menahan, atau merugikan para kritikus dan jurnalis di seluruh dunia.

Dalam sebuah pernyataan, Blinken mengatakan 76 orang Saudi akan mendapatkan sanksi itu pada tahap pertama.

Peninjauan itu, kata para pejabat, akan menjadi bagian dari laporan tahunan HAM Departemen Luar Negeri AS. Ini akan menciptakan kategori baru pelanggaran HAM, yang disebut "represi ekstrateritorial."

Masalah itu berkembang saat Rusia, China dan bahkan sekutu seperti Turki mencoba membungkam kritikus yang tinggal di Eropa, Amerika Serikat atau masyarakat bebas lainnya.

Meskipun larangan awal akan berlaku untuk orang Saudi, para pejabat AS menyatakan larangan yang sama juga akan segera digunakan di seluruh dunia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved