Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anggota TNI Hajar Pemabuk yang Bunyikan Klakson Motor di Depan Masjid, Ini Komentar Sang Atasan

anggota TNI di Maluku Barat Daya, menghajar seorang pemuda hingga luka-luka. Gara-gara pemuda itu mabuk dan bunyikan klakson di depan masjid.

Editor: Aji Bramastra
(PIXABAY.com)
Ilustrasi. Seorang anggota TNI di Maluku menghajar seorang pria yang dituding mabuk di depan masjid sambil membunyikan klakson motor. 

TRIBUNSOLO.COM, MALUKU - Sertu T, seorang anggota TNI di Desa Tepa, Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, menjadi sorotan warga. 

Ia dilaporkan menghajar seorang pemuda bernama DB (22).

Baca juga: Kronologi dan Fakta Anggota TNI di Jakarta Ditusuk Tetangganya Sendiri, Berawal dari Saling Tatap

DB pun mengalami luka cukup serius.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/2/2021) siang.

Kronologi peristiwa pun berbeda, antara pihak keluarga DB dan atasan Sertu T.

Dari versi keluarga, kakak kandung DB, James, mengatakan, kejadian itu bermula saat adiknya sedang melintas di depan masjid.

Saat kejadian itu, ada pengendara sepeda motor di depan adiknya yang membunyikan klakson secara keras.

"Dari pengakuan adik saya ke keluarga, saat itu dia sedang lewat dengan motor di depan masjid, kebetulan ada sepeda motor di depannya yang membunyikan suara motor sangat besar," kata James, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Sesaat kemudian, adiknya didatangi pelaku yang keluar dari kompleks masjid dan dituduh sebagai orang yang membunyikan klakson tersebut.

"Adik saya langsung disuruh ikut ke kantor Koramil, dan sampai di sana dia ditanya setelah itu dia dipukul," ujar dia.

Akibat kejadian itu, kini adiknya harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka di sekujur tubuh.

Ironisnya lagi, kedua matanya diketahui sulit melihat karena mengalami pembengkakan cukup serius akibat penganiayaan tersebut.

Terkait kasus tersebut, pihaknya meminta oknum aparat TNI yang menganiaya adiknya tersebut dapat diberikan hukuman secara tegas.

 Pasalnya, tidak selayaknya seorang aparat berlaku arogan terhadap warga sipil yang mestinya harus dilindungi.

"Atas nama keluarga kami minta pelaku dihukum sesuai perbuatannya, kalau pun adik saya salah, dia tidak seharusnya dipukul seperti begini," ungkap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved