Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Empat PSK Kena Razia saat Mangkal di Jalanan Solo : Ternyata dari Sragen, Purwodadi & Gunung Kidul

Polsek Banjarsari kembali melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah titik yang dijadikan tempat porstitusi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Sejumlah PSK dimintai keterangan setelah terjaring di Polsek Banjarsari, Kota Solo, Kamis (4/3/2021) malam. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Polsek Banjarsari kembali melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah titik yang dijadikan tempat porstitusi.

Dalam operasi yang dilakukan selama 1 jam lebih itu, petugas berhasil mengamankan empat orang yang diduga PSK, Kamis (4/3/2021) malam.

Empat orang tersebut berinisial SJ (51), MN (44), ST (45), dan BD (46) tahun.

Dari keempat orang yang diamankan, tak satupun dari mereka yang merupakan warga Kota Solo.

Mereka berasal dari berbagai kota yang berdekatan dengan Solo.

Baca juga: Warkop Selalu Ramai Bikin Warga Curiga, Begitu Digerebek Ada Bilik Kamar di Dalam Buat Sewa PSK

Baca juga: Kisah Pilu PSK Hamil Tua Tetap Layani Tamu: Suami Kabur Usai Cerai, Bingung Hidupi 2 Anak Balita

Dari data yang diterima TribunSolo.com, SJ merupakan warga Gunungkidul, MN warga Sragen, ST warga Purwodadi, dan BD warga Gunungkidul.

Menurut Kapolsek Banjarsari Kompol Djoko Satrio Utomo, razia digelar mulai pukul 22.00 - 23.15 Wib,

Empat orang yang terjaring tersebut kemudian diamankan di Mapolsek Banjarsari.

"Kita melakukan pendataan terhadap empat orang yang terjaring razia," kata dia.

"Selanjutnya mereka kami kirim ke Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Kota Surakarta," akunya.

Ikut Gerebek PSK

Gibran Rakabuming Raka turun lapangan setelah dilantik pada Jumat (26/2/2021) lalu.

Aksi pertamanya adalah melakukan tinjauan vaksinasi pedagang di beberapa pasar Tradisional Solo.

Sementara itu, dia juga melakukan tinjauan pada kondisi Palang Joglo yang selama ini menjadi sumber kemacetan di Kota Solo.

Tidak berhenti disitu saja, kemarin Sabtu (27/2/2021) mestinya jadi malam minggu pertama Gibran Rakabuming Raka, setelah dilantik jadi Wali Kota Solo.

Tapi, bukan menghabiskan waktu bersama Jan Ethes di rumah.

Baca juga: Blak-blakan Gibran Pilih Kijang Innova Putih Jadi Mobil Dinas Dibanding Camry, Sebut Lebih Cepat

Gibran ikut langsung razia Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan oleh tim Polresta Solo.

Razia itu digelar polisi di kawasan Kestalan dan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (27/2/2021) malam.

Razia ini juga diikuti langsung oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Wali Kota Solo Gibrna Rakabuming, ikut razia PSK yang digelar tim Polresta Surakarta, Sabtu (27/2/2021).
Wali Kota Solo Gibrna Rakabuming, ikut razia PSK yang digelar tim Polresta Surakarta, Sabtu (27/2/2021). (dok Polresta Surakarta)

Pakai jaket tebal, Gibran ikut razia meski turun hujan.

Dia memantau razia yang dilakukan petugas kepolisian.

Dari razia tersebut ada 36 orang PSK yang ditangkap dan diantaranya ada dua warga Solo.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, mereka melakukan operasi malam di wilayah Kestalan dan Gilingan.

"Adapun dari wanita (pekerja seks komersial) yang tertangkap 17 orang di Kestalan dan 19 di Gilingan," ujarnya, Sabtu (27/2/2021).

Dari total 36 orang yang tertangkap mayoritas dari luar kota Solo.

Menurut keterangan Tim Humas Polresta Solo, Gibran sempat menanyakan ke polisi apa ada warga Solo yang terlibat.

"Ada, Mas. 2 orang. Lainnya luar kota. Ada yang Semarang, Sukoharjo, ada juga yang KTP Madura," jelas seorang polisi kepada Gibran di lokasi.

Tim Polresta Solo juga menyatakan, dalam kesempatan itu, Wali Kota Solo Gibran mengaku banyak mendengar keluhan dari warga soal penyakit masyarakat di wilayah tersebut.

"Ini menindak lanjuti keluhan-keluhan warga selama ini, terutama di wilayah Kestalan dan Gilingan," kata dia.

"Karena selama saya blusukan, banyak yang melaporkan ada beberapa aktivitas yang meresahkan," jelas dia.

Nantinya mereka yang tertangkap akan dibina oleh Dinas Sosial.

"Harapannya tidak akan kembali lagi di sini," tegasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved