Berita Solo Terbaru
Konflik Dualisme Demokrat Moeldoko vs AHY, Pengamat Ingatkan Pemilih Pilpres 2024 Bisa Hilang
Konflik dualisme di tubuh Partai Demokrat bisa mempengaruhi perolehan suara partai dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Konflik dualisme di tubuh Partai Demokrat bisa mempengaruhi perolehan suara partai dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terlebih, karakter basis masa partai berlambang Mercy tersebut berbeda dengan partai lain.
Pengamat Hukum Tata Negara UNS Solo, Agus Riewanto mengatakan, basis pendukung Partai Demokrat itu masa yang mengambang.
Baca juga: Pengamat Sarankan Pemerintah Tak Ikut Campur Konflik Dualisme Partai Demokrat, Kenapa?
Baca juga: Dualisme Partai Demokrat, DPC Demokrat Karanganyar: KLB di Deli Serdang Abal-abal
"Dia bukan partai kader, masanya masa mengambang," kata Agus kepada TribunSolo.com, Sabtu (6/3/2021).
Bisa saja, Demokrat kehilangan basis pendukungnya di Pilpres 2024 bila konflik ini tak segera selesai.
"Bagaimana tokoh-tokoh Demokrat bisa meredam. Bisa mencari solusi alternatif," tutur Agus.
Apabila Demokrat kemudian berakhir pecah, Agus menilai tidak menguntungkan, baik bagi kubu Moeldoko maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Suara Keras Bos Partai Demokrat Klaten ke KLB Sibolangit, Sebut Moeldoko Direkayasa Tangan Siluman
Bahkan, Demokrat bisa saja di ambang kehancuran.
"Baik Demokrat versi AHY maupun Moeldoko, dua-duanya tidak akan besar," ucap Agus.
"Itu di mata publik tidak bagus. Konflik partai bisa membuat konstituen Demokrat lari," tambahnya.
Pemerintah Diminta Tak Ikut Campur
Pemerintah sebaiknya tidak ikut campur tangan dalam kubangan konflik internal Partai Demokrat.
Seperti diketahui, partai berlambang Mercy tersebut kini diterpa isu dualisme partai seusai hasil KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara keluar.
Konflik Dualisme Demokrat Moeldoko vs AHY
AHY vs Moeldoko
Dualisme Partai Demokrat
KLB Partai Demokrat
Tol Lingkar Timur-Selatan Belum Ada Kesepakatan, Gibran : Kalau Non-Tol Perlu Cari Solusi Biayanya |
![]() |
---|
Estimasi Tol Lingkar Timur-Selatan Solo : Butuh Lahan 233,37 Hektare, Investasi di Kisaran Rp12,5 T |
![]() |
---|
Karut Marut Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Solo, Ternyata Awalnya Direncanakan Non-Tol |
![]() |
---|
Renovasi Viaduk Gilingan Solo Akan Dimulai, Gibran Pastikan Sebelum Lebaran Sudah Kelar |
![]() |
---|
Cerita Orkes Alunan Semut Ireng, Grup Keroncong MN X, Bermula Dari Nikmati 'Kencrang-kencrung' Warga |
![]() |
---|