Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Tempat Tidur Arrkan Bayi Tanpa Tempurung Kepala Asal Solo Dilengkapi Lampu 75 Watt, Ini Alasannya

Suhu tubuh bayi tanpa tempurung kepala yakni Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah harus tetap terjaga.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Rahmat Jiwandono
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Lampu berdaya 75 watt terpasang di atas tempat tidur Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tempat tidur Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah tidak biasa pasca dirinya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. 

Tempat tidurnya khusus, harus dilengkapi lampu penerangan di atasnya. 

Ayah Arrkan, Syarifudin Hidayatullah (31) yang merakit sendiri tempat tersebut. Lampunya berdaya 75 watt. 

"Ini 75 watt. Saran dari rumah sakit itu 100 watt. Tapi karena di sini panas, jadi cuma 75 watt," ucap Syarifudin kepada TribunSolo.com, Minggu (7/3/2021).

"Ini saya rakit sendiri. Hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit," tambahnya. 

Lampu tersebut, jelas Syarifudin, untuk menjaga suhu tubuh Arrkan. 

Apalagi, buah cintanya bersama Ayu Endang Pujiati itu belum bisa mengontrol suhu badannya. 

"Kalau kedinginan atau kepanasan, tubuhnya bisa menggigil sendiri. Jadi harus selalu mengecek kondisinya," ujarnya. 

Setiap pengecekan, Syarifudin selalu berbekal termometer digital. Ia mengaku sempat lupa mengecek.

"Setelah dicek suhunya sampai 39,6 derajat celcius," ujarnya. 

Selang Oksigen

Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah, bayi yang lahir tanpa tempurung kepala kini tinggal di rumahnya, Sidorejo RT 01/ RW 01, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo

Sebelumnya, Arrkan harus menjalani perawatan selama seminggu di sebuah rumah sakit swasta Kota Solo. 

Baca juga: Kisah Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala Asal Solo, Sempat Didiagnosa Meninggal Selama Dua Jam

Dibolehkannya Arrkan tinggal di rumah membuat orang tuanya, Syarifudin Hidayatullah (31) dan Ayu Endang Pujiati (29) bernapas lega. 

"Setelah diperbolehkan untuk pulang, rasanya lebih tenang. Kalau di rumah sakit jadi kepikiran terus," kata Ayu kepada TribunSolo.com, Minggu (7/3/2021).

Meski diperbolehkan, dokter rumah sakit menyarankan untuk kontrol seminggu setelahnya demi mengetahui perkembangan Arrkan. 

"Ini sudah satu minggu lebih. Kemarin pas seminggu, kami laporan kemudian ada petugas medis yang datang ke sini," ucap Ayu. 

Baca juga: Ibu Muda Tewas Tersetrum saat Cabut Charger HP, Tinggalkan Bayi yang Baru Sehari Dilahirkan

Petugas medis tersebut mengecek kondisi Arrkan selama tinggal di rumah. 

Pasangan Syarifudin Hidayatullah dan Ayu Endang Pujiati (29) menengok Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah di rumahnya, Sidorejo RT 1 RW 1, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021).
Pasangan Syarifudin Hidayatullah dan Ayu Endang Pujiati (29) menengok Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah di rumahnya, Sidorejo RT 1 RW 1, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Sekaligus, mereka mengganti selang oksigen dan membersihkan kotoran di kepala Arrkan. 

Ayu mengungkapkan memang ada perlakuan khusus saat Arrkan tinggal di rumah.  

Kepala Arrkan harus dibalut menggunakan kasa yang sudah diberi cairan Natrium Klorida (NaCl). 

Itupun setiap satu dua jam sekali harus diganti. 

"Kalau keluar nanah, juga harus dibersihkan. Kalau sudah dirasa kering juga harus diganti kasanya," ungkapnya. 

Satu hari, sambung Ayu, dirinya bisa menghabiskan kurang lebih satu kotak atau 15 kain kasa.

Selain itu, Arrkan juga harus tetap menggunakan selang oksigen. 

Ayu dan Syarifudin harus tetap menyediakan stok tabung oksigen.

Setidaknya ada 3 tabung oksigen berkapasitas 2 liter dan 1 tabung berukuran mini disiapkan.  

Satu tabung habis setiap 4 hari sekali. 

"Ini kami menyewa. Satu bulannya Rp 320 ribu. Kalau habis dan mau isi ulang bayar lagi Rp 100 ribu," ucapnya. 

Didiagnosa Meninggal

Sorot mata Ayu Endang Pujiati (29) nampak sayu ketika dirinya bercerita tentang Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah.

Anak kedua Ayu bersama Syarifudin Hidayatullah (31) tersebut terlahir tanpa tempurung kepala.

Ia lahir pada 22 Februari 2021 dengan berat 3 kilogram dan tinggi badan 4,8 sentimeter di sebuah rumah sakit swasta Kota Solo.

Ayu sebenarnya sudah mengetahui kondisi Arrkan sejak kandungannya berusia 4 bulan.

"Sedih dan terpukul saat tahu pertama kali. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah bentuk nyawa. Kalau dihentikan, kasihan," ucapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (7/3/2021).

Warga Sidorejo RT 1 RW 1, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu kekeh mempertahankan kandungan, meski mereka tahu risiko yang akan ditanggung.

"Dokter sempat mendiagnosa bayi akan meninggal 1 atau 2 jam setelah persalinan," ucapnya.

Perut Ayu kemudian kontraksi saat usia kandungan menginjak 41 minggu.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit di dekat kediamannya.

"Persalinan dilakukan secara caesar. Tidak bisa normal," tuturnya.

Arrkan kemudian lahir dan langsung mendapat perawatan.

Selang oksigen langsung dipasang guna membantu pernapasannya.

Arrkan harus menginap sepekan di rumah sakit sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah. Allah berkehendak lain. Ini sudah menginjak hari ke-13. Bisa bertahan sampai sekarang, ini sebuah mukjizat," ucapnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved