Berita Karanganyar Terbaru
Sedihnya Sularno : Siap Ditanam, Ternyata Ribuan Bibit Padi Hancur Tertimpa Longsor di Jumantono
Jalan yang sehari-hari dilewati pengendara di Desa Gemantara, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jalan yang sehari-hari dilewati pengendara di Desa Gemantara, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.
Jalan itu merupakan penghubung antara Dusun Sentono dan Dusun Kayen.
Longsor yang terjadi pada Minggu (7/3/2021) mengakibatkan hujan deras yang melanda sehingga meruntuhkan sisi pinggir dari jalan.
Selain itu kontur tanah liat pada lapisan jalan membuat longsor menjadikan air hujan tidak bisa merembes ke dalam tanah.
Akibatnya longsor itu menimpa sawah milik Sularno (60) yang ditanami padi.
Baca juga: Jalur Kereta Api di Blitar Tertimbun Longsor, Perjalanan 2 KA Lumpuh
Baca juga: Rumah Warga Tangkil Sragen Terancam Hanyut karena Longsor, Tak Bisa Tidur Nyenyak Kala Hujan Turun
Kini ribuan bibit padi yang akan dia tanam hancur lebur.
"Padi-padi saya rusak semua tertimpa beton talurt yang longsor," ungkapnya kepada TribunSolo.com pada Senin (8/3/2021).
Dirinya mengisahkan pada saat longsor itu terjadi, dirinya sedang berada di gubuk untuk berteduh dari derasnya hujan deras.
"Tiba-tiba ada suara menggelegar saya kira petir ternyata longsor kena sawah saya," ujarnya.
Sularno masih belum menghitung jumlah kerugian yang dialaminya.
"Nanti belum sewa backhoe, untuk mengangkat material yang hancur ini," terangnya.
Longsor di Sragen
Sementara itu, talut longsor di kawasan Dukuh Gabusan, Desa Tangkil, Kecamatan/Kabupaten Sragen membuat warga tidak tenang.
Sebab, talut tersebut berada tepat di dekat sungai.
Warga yang rumahnya terdampak talut longsor sampai saat ini was-was, khawatir rumah mereka hanyut ke sungai kala ada longsor susulan.
Baca juga: Talut Ambrol di Desa Tangkil Sragen Belum Diperbaiki, BBWSBS Sebut Anggaran Terbatas
Salah seorang warga terdampak, Sukidi (59) mengatakan, dia tidak tidur saat hujan deras.
"Karena kalau hujan deras arus sungainya kencang sekali dan takut ada longsor susulan," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Antisipasi Longsor Susulan di Makam Klodran, Bupati Karanganyar Buatkan Talut dari Bambu
Baca juga: Penampakan Makam di Tepi Anak Bengawan Solo yang Longsor, Jenazah Sampai Tersangkut Pohon
Sukidi tidak bisa tidur nyenyak belakangan ini.
"Sudah sekitar satu minggu ini saya tidurnya enggak nyenyak," ucapnya.
Menurutnya, bagian belakang rumahnya sudah amblas akibat erosi air sungai pada 17 Februari 2021 lalu.
"Saat itu, kan, talut yang ada di belakang rumah saya amblas karena erosi air sungai."
"Terlebih empat rumah yang terdampak lokasinya persis ada di tikungan arus sungai," paparnya.
Dia pun tidak mengungsi ke rumah sanak saudaranya.
"Rumah saya ya dari dulu di sini, enggak mau mengungsi," jelasnya. (*)