Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Dulu Gowes Viral Bisa 20 Orang Pembeli Per Hari, Pemilik Toko Sepeda Cerita : Kini 1-2 Orang Lumayan

Namun kini sudah hampir setahun pandemi, seperti apa kabar gowes yang sempat viral di mana-mana karena muda hingga tua menggandrunginya?

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Azhfar Muhammad
Koleksi sepeda yang dijual di Toko Sepeda Rukun Makmur Solo Baru, Jalan Raya Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (9/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO BARU - Berbulan-bbulan yang lalu, publik dihebohkan dengan tren bersepeda alias gowes.

Tepatnya menggema saat saat masa-masa karantina di tengah terjadinya pandemi Corona.

Tak terkecuali di Kota Solo dan daerah sekitarnya.

Namun kini sudah hampir satu tahun pandemi, seperti apa kabar gowes yang sempat viral di mana-mana karena muda hingga tua menggandrunginya?

Bahkan sempat muncul harga sepeda selangit, karena maraknya tren pengguna sepeda hingga pembeli antre dan harus inden terlebih dahulu.

Baca juga: 5 Fakta Pria Tewas Seusai Gowes 27 Km Solo - Karanganyar: Diduga karena Kelelahan

Baca juga: Terungkap, Ternyata Gowes Berujung Petaka di Perbukitan Karangpandan Sudah Dua Kali Ini Terjadi

Misalnya saja di Toko Sepeda Rukun Makmur Solo Baru, Jalan Raya Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Pemilik Toko Sepeda Rukun Solo Baru, Julianto, mengaku bahwa minat pembeli bulan ini tidak seramai bulan-bulan sebelumnya.

“Pembeli ada aja sih tapi gak sebanyak zaman awal awal pandemi rame sampe mengantre kalo dulu,” tutur dia kepada TribunSolo.com, Selasa (9/3/2021).

Julianto memaparkan, harga yang dijual di tokonya merupakan harga yang resmi persis dari pabrik.

“Harga resmi dari pabrik kita menjual sesuai dari pusat jadi kalo semisal ada yang membeli banyak di sini itu karena toko ini lebih murah dari toko yang lain,” aku dia.

Saat ditanyai sepeda yang masih banyak diminati oleh para pembeli sekarang, Julianto menjelaskan, masih sepeda yang ringan.

Misalnya Polygon, Giant, berbagai sepeda lipar dan sepeda gunung atau mountain bike.

“Gak tentu sih untuk pembelinnya, dulu sempet 10-20 unit perhari, kalo sekarang 1-2 orang juga lumayan,” ungkap dia.

Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Seorang Pesepeda Meninggal di Karanganyar

Baca juga: Bukan Brompton, Ini Sepeda yang Dipakai Wali Kota Solo Gibran saat Mider Projo, Intip Harganya

Meskipun demikian, pembeli dan pengguna sepeda masih berdatangan setiap harinya.

Bahkan tokonya menawarkan service dan perawatan bagi pengguna sepeda.

“Walaupun pembeli minim, tapi banyak orang yang berdatangan ke sini (toko sepeda) untuk servis,” terang dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved