Berita Solo Terbaru
Cerita Warga Blitar Rayakan Nyepi di Solo : Kangen Keluarga, Tapi Tidak Bisa Kumpul
Warga Blitar, Krisna Devi mengaku rindu momen berkumpul bersama keluarga saat merayakan hari raya Nyepi tiap tahunnya.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
Perayaan di Solo
Sebelumnya, perayaan Nyepi begitu berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, termasuk di Kota Solo.
Ya, perayaan salah satu hari raya umat Hindu yang dirayakan 14 Maret 2021 tersebut hanya dihadiri sejumlah orang saja mengingat pandemi Covid-19 belum juga mereda.
Kondisi tersebut, salah satunya nampak di Pura Indra Prasta, Kampung Mutihan RT 5 RW 11, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kota Surakarta, Ida Bagus Omang Suarnawa mengatakan pengelola pura membang membatasi jumlah umat yang hadir dalam rangkaian perayaan Nyepi tahun ini.
Termasuk, saat prosesi Mecaru yang merupakan ritual ibadah untuk menetralisir seisi manusia yang ada di bumi, micro makro kosmos antara dirinya dan seluruh dunia.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Raya Nyepi dalam Berbagai Bahasa, Cocok untuk Dibagikan ke Facebook & Instagram
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Raya Nyepi yang Cocok Jadi Status di Media Sosial
Ritual tersebut biasanya dilakukan di umbul atau candi sebagai penanda dimulainya perayaan Nyepi.
Sebanyak 50 orang datang ke Pura Indra Prasta di kegiatan Mecaru, Sabtu (13/3/2021)
“Nyepi tahun ini diawali hari Sabtu kemarin, umat hindu melakukan Ibadah Mecaru Agung. Mecaru agung diselenggarakan tepat jam 12.00 WIB," kata Bagus kepada TribunSolo.com, Minggu (14/3/2021).
“Ya biasanya banyak ratusan orang datang ke Pura ini, tapi karena pandemi, kita batasi dengan adanya protokol kesehatan," tambahnya.
Adapun pada hari-H atau Hari Raya Nyepi 14 Maret2021 Merupakan masuk Tahun Caka 1943.
Umat Hindu melanjurkan dengan Catur Brata Penyepian di pura kawasan permukiman atau di rumah masing-masing.
Ia sampaikan tahun ini, tidak ada penyambutan pergantian tahun keagamaan yang mengundang banyak masa.
“Gak ada arak-arakan atau peringatan apa disini,”
"Yang terpenting khusuk sembayang dan esensi peribadatannya tetap khidmat ,"