Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Pemkab Sragen Targetkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Mulai Bulan Depan, Begini Syaratnya

Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sragen di tengah pandemi Covid-19 ditargetkan mulai awal April 2021.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Bali/Dwi Suputra
Ilustrasi ke sekolah 

"Disdikbud sudah memetakan mana saja sekolah yang siap menggelar PTM," paparnya.

Yuni menyatakan bahwa Pemkab Sragen sebenarnya ingin melaksanakan PTM namun adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat PTM tertunda.

"Sudah mau menggelar PTM tapi karena ada PPKM ora sido-sido (gak jadi-jadi)," katanya.

Ia menilai PTM yang segera dilaksanakan dalam waktu dekat tidaklah terlambat.

"Enggak ada kata terlambat karena sudah banyak siswa yang ingin PTM," jelasnya.

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah memberi wewenang kepada masing-masing daerah yang ingin melaksanakan PTM selama daerah itu sanggup.

"Kalau kemarin kan memang Kemendikbud tidak mengizinkan PTM," terangnya.

Guru Disuntik Vaksin

Vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik di Kabupaten Sragen akan dimulai Senin (15/3/2021) besok.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuturkan, vaksinasi besok menyasar guru dan tenaga pendidik yang usianya di atas 50 tahun.

"Besok guru-guru yang usianya di atas 50 tahun akan disuntik vaksin Sinovac," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (14/3/2021).

Jumlah guru yang akan divaksin sekitar 9.000 orang.

"Sasarannya ada 9.000 guru dan tenaga pendidik yang bakal divaksin," ucapnya.

Baca juga: Peduli Lingkungan, Aktivis Remaja Islam Colomadu Karanganyar Bikin Gebrakan, Tanam Ratusan Pohon

Baca juga: 70 Petugas Pariwisata di Sragen Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19, Percepat Pembukaan Objek Wisata

Namun demikian, vaksinasi guru tidak akan dilakukan secara langsung.

"Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap," katanya.

Pasalnya, jumlah vaksin yang diterima Pemkab Sragen terbatas dan harus dibagi untuk para lanjut usia (lansia).

"Vaksin yang ada sekarang ini harus dibagi juga untuk lansia yang jumlahnya banyak sekali," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved