Bermula Guru Sedang Batuk Pilek Memaksa ke Sekolah, 20 Orang dari Kepsek hingga Siswa Positif Corona
Penularan ini bermula saat seorang guru tetap memaksa masuk ke sekolah meski mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.
TRIBUNSOLO.COM - Klaster baru terungkap di sebuah sekolah di Kecamatan Tamansari, Tasikmalaya.
Sebanyak 20 orang di lingkungan pendidikan tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Liburan Panjang Berpotensi Jadi Klaster Corona, Awas Penularan Varian Baru Covid-19
Mereka adalah kepala sekolah, guru, pegawai Tata Usaha (TU), dan dua orang siswa.
Penularan ini bermula saat seorang guru tetap memaksa masuk ke sekolah meski mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.
Sekolah kejuruan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tasikmalaya Asep Hendra menuturkan, sekolah yang menjadi klaster ini adalah sekolah kejuruan.
Meski tak melakukan pelajaran tatap muka, guru tetap ke sekolah.
Sedangkan di lingkungan pendidikan tersebut, ada siswa yang masih tinggal di asrama sekolah.
Meski melakukan pelajaran daring, ada beberapa tugas praktikum bidang kejuruan yang diserahkan ke sekolah.

Baca juga: Ponpes di Colomadu Jadi Klaster Corona, 8 Santri Positif & 20 Santri Reaktif saat Rapid Test Massal
Asep menuturkan, klaster itu bermula ketika ada guru yang mengalami batuk, pilek, dan demam.
Tetapi, guru tersebut tetap memaksakan ke sekolah.
Ternyata guru yang mengalami batuk pilek itu positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat dilakukan.
Hasilnya, 20 orang di lingkungan sekolah itu ternyata juga positif Covid-19.
"Orang yang terpapar terus menyebar ke guru lainnya, pegawai TU sampai kepala sekolah di sana. Satu sekolah itu terpapar 20 orang hasil tes swab," kata Asep.
Siswa diduga terpapar saat serahkan tugas

Dalam klaster sekolah ini, ada dua siswa yang ikut terpapar.