Berita Karanganyar Terbaru
Vaksinasi Covid-19 di Karanganyar : Dulu Ada yang Meragukan, Kini Jadi Primadona hingga Harus Antre
Orang nomor satu di Bumi Intanpari itu menyebut, jika prosesi vaksinasi yang sudah berjalan beberapa bulan ini dinamis.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono membagikan kisah perjalanan vaksinasi di daerahnya.
Orang nomor satu di Bumi Intanpari itu menyebut, jika prosesi vaksinasi yang sudah berjalan beberapa bulan ini terbilang dinamis.
Bahkan lanjut dia, mendapatkan antusiasme yang tinggi dari elemen warga.
"Dulu saat awal, ada yang meragukan hingga menentang, tapi kali ini berjalannya waktu telah berbeda," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Apa Kabar Covid19 di Solo Setelah Vaksinasi? Pasien Masih Berdatangan ke RS, Ada RS yang Masih Penuh
Baca juga: Pemkab Klaten Sudah Terima 3.000 Vial Vaksin Covid-19, Fokus Lansia dan Petugas Pelayanan Publik
Dia menyebut, kali ini vaksin seakan menjadi rebutan hingga banyak yang mengajukan kepada Pemkab.
"Per hari ini banyak instansi dari lembaga atau ormas yang mau mengajukan vaksinasi ke Dinas Kesehatan," katanya.
"Terpaksa saat ini belum bisa kami penuhi semua karena kuotanya terbatas," imbuhnya.
Dirinya berharap agar masyarakat bisa bersabar dalam menantikan vaksinasi.
"Harap sabar nanti akan kami ajukan terus ke pusat," ungkapnya.
"Saat ini kami mendahulukan masyarakat prioritas seperti lansia dan guru yang sebentar lagi mengajar di bulan Juni," ucapnya.
Beredar Kedaluarsa?
Baru-baru ini ramai soal vaksin dari Sinovac yang kadaluarsa 25 Maret 2021.
Menanggapi hal ini Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan ternyata informasi itu merujuk kepada vaksin Sinovac pengadaan batch pertama.
Baca juga: Kasus Tertinggi di Colomadu, Desa Baturan Karanganyar Jadi Prioritas Sasaran Vaksin
"Mengenai kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, yakni sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," ujar Nadia melalui keterangan video yang diterima Kompas.com, Sabtu malam (13/3/2021).