Berita Solo Terbaru
Setahun Sekolah Daring di Solo : SD Negeri Cuma Diberi PR, SD Swasta Full, Mulai Senam Sampai Ngaji
Setahun Sekolah Daring di Solo : SD Negeri Cuma Diberi PR, SD Swasta Full, Mulai Senam Sampai Ngaji
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah dilangsungkan kurang lebih setahun lebih di sekolah-sekolah selama masa pandemi Covid-19.
Ternyata, tak semua siswa sekolah di Solo, menerima nasib yang sama dalam menerima pembelajaran jarak jauh selama setahun.
Baca juga: Curhat Orangtua Murid Sekolah Negeri di Solo : Ada Guru Malas Mengajar Daring, Hanya Modal Beri PR
Di lingkungan sekolah dasar, perbedaan itu terlihat mencolok antara sekolah swasta dan kebanyakan sekolah negeri.
Di sekolah negeri, tak sedikit orangtua murid mengeluhkan kebiasaan para guru yang hanya memberi siswa PR untuk dikerjakan di rumah.
Frekuensi kelas daring, di mana guru mengajar murid lewat online, sangat minim, bahkan ada yang nyaris tak ada sama sekali.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati tidak membantah hal itu.
Ia mengakui, kompetensi tenaga pendidikan di sekolah negeri masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Ia mengakui ada guru di sekolah negeri yang hanya modal memberi PR saja, tapi membuka kelas daring.
Meski, tidak semua guru di sekolah negeri seperti itu.
Hal berbeda dilakukan di sekolah swasta.
Pemanfaatan teknologi komunikasi menjadi cara yang dilakukan mereka, seperti yang dilakukan, SD IT Nur Hidayah Solo.
Wakil Kepala Humas SDIT Nur Hidayah Solo, Rahmat Hariyadi mengatakan pihaknya memanfaatkan platform Zoom Meeting dan Google Classroom.
Itu digunakan untuk sejumlah kegiatan, misalnya majelis pagi, menyapa siswa, muroja'ah hafalan, pengecekan ibadah, dan penguatan karakter.
"Dilanjutkan dengan pembelajaran tematik maupun muatan lokal," kata Rahmat kepada TribunSolo.com, Rabu (17/3/2021).
Selain memanfaatkan itu, Rahmat mengatakan modifikasi kegiatan belajar mengajar juga dilakukan.
"Modifikasi dengan daring a-sinkron berupa video yang diupload di Youtube sekolah, dan juga modul pendamping," tutur dia.
Kemudian ada Google form, yang kata Rahmat, juga dimanfaatkan untuk penilaian tugas-tugas para murid.
"Adapun googleclassroom digunakan sebagian kelas paralel untuk mengunggah materi, tugas, maupun untuk pengiriman tugas dari siswa," ujarnya.
Rahmat menuturkan pihaknya juga memberikan jeda selama PJJ dijalankan.
"Ada senam virtual, mabit virtual, nonton video edukatif virtual, lomba matematika virtual, dan life skill virtual," tutur dia.
"Adapun untuk menguatkan sinergi sekolah dengan rumah, guru dan orang tua, setiap bulannya dilaksanakan webinar," tambahnya. (*)