Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Beredar di WA Video Sumur Api di Karanganyar, Ternyata Air Aman Dikonsumsi: Rasanya Asin

Fenomena kemunculan jilatan api dari sumur bor di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mengundang tanya.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
WhatsApp
Seorang anggota TNI menunjukkan sumur yang bisa terbakar bila disulut api di Gondangrejo, Karanganyar 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Fenomena kemunculan jilatan api dari sumur bor di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mengundang tanya dari masyarakat. 

Apakah air dapat dikonsumsi atau tidak?

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Solo melakukan penelitian dan mengambil sampel dari sumur itu.

Baca juga: Warga Karanganom Klaten Dihantui Kecemasan : Sumur Ambles Terus Terjadi, Kini Kesulitan Air Bersih

Baca juga: Puluhan Jiwa di Klaten Kelimpungan, Sumur Porak-poranda Akibat Ambles, Terpaksa Minta ke Tetangga

Hasilnya, air sungai tersebut dinyatakan tidak berbahaya untuk lingkungan sekitar.

Hal itu dapat dilihat dari air yang mengalir ke sungai tidak membunuh biota yang tumbuh di dalamnya.

Adapun percikan api, muncul akibat gas metana yang terkandung di bebatuan dalam tanah.

Kemudian saat sumur bor dibuat gas metana ikut tersembur ke atas bersamaan dengan keluarnya air.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Krendowahono, Syarif Hidayat mengatakan, menyebut bahwa desanya sebagian besar air tanahnya terasa asin.

Baca juga: Misteri Hilangnya Bocah 12 Tahun di OKU, Sempat Mandi Sendirian di Sumur Dekat Hutan Jelang Magrib

"Banyak air dari sumur kami yang terasa asin saat dikonsumsi, dan untuk itulah sumur bor ini dibuat, tapi malah keluar api," katanya pada Senin (22/3/2021).

Meski aman untuk dikonsumsi, namun warganya masih memilih air kemasan untuk diminum.

"Kami masih memilih air kemasan, kalau air sumur buat mandi saja," ujarnya.

Warga Heboh

Sumber mata air asing yang berada di Dukuh RT 06 RW 01, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar menghebohkan warga setempat.

Tepatnya, di pekarangan rumah warga, Solihin (52).

Pasalnya, wilayah tersebut jauh dari pantai, namun air yang keluar dari sumber mata air itu terasa asin seperti air laut.

Warga semakin dibikin tidak percaya setelah melihat air tersebut juga bisa terbakar bila disulut api. 

Meski disulut dengan api, air yang keluar tidak terasa panas sama sekali. 

Bahkan yang terjadi adalah rasa dingin bak air sumur pada umumnya. 

Baca juga: Di Balik Temuan Sumur Bor Ajaib Gondangrejo : Bak Kutukan, Musim Hujan Pun Sulit Dapat Air Bersih

Baca juga: Sumur Bor Ajaib Gondangrejo Dipasangi Garis Polisi, Hasil Uji Laboratorium Bikin Penasaran

Dari pantauan TribunSolo.com, sumber mata air asin di Krendowahono kini ramai dikunjungi warga desa maupun dari luar kota.

Terlebih setelah viral di media sosial.

Mereka penasaran dengan air yang bisa terbakar bila disulut api. 

Solihin mengungkapkan kemunculan sumber mata air asin tersebut berawal dari sumbangan sumur bor.

"Sumur ini dibangun sejak September 2019, karena air di seluruh wilayah ini mengandung kapur dan belerang, sehingga perlu dilakukan pengeboran," katanya, Minggu (21/3/2021). 

Setelah pengeboran, ternyata air yang keluar terasa asin. Pengeboran kemudian tidak dilanjutkan dan sumur tersebut kemudian ditutup. 

"Setelah kami tutup dan Januari 2020 kami cek lagi ternyata malah menyemburkan api," terangnya. 

Dirinya mengisahkan bahwa kemunculan api itu akibat pantikan korek saat dirinya memeriksa sumur di tengah gelapnya malam. 

"Waktu kami periksa malam-malam, karena gelap dan kami terangi dengan korek, tanpa sengaja korek tersambar ke aliran air dan malah menimbulkan jilatan api seperti ini,"terangnya. 

Sulit Dapat Air Bersih

Sebelumnya, sebuah sumur bor di Dukuh RT 06 RW 01, Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, bikin heboh, karena bisa dibuat menyalakan api.

Ihwal pembuatan sumur tersebut rencananya untuk menanggulangi krisis air bersih.

Ketua RT 06 Dukuh, Solihin (50) menyampaikan warga sampai saat ini masih krisis air bersih.

"Sebetulnya sumur itu diharapkan bisa menjadi sumber air bersih untuk warga di sini," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (13/2/2020).

Krisis air bersih yang melanda warga RT 06 Dukuh membuat mereka harus mencoba melakukan pengeboran di beberapa titik.

Heboh Temuan Sumur Bor Ajaib di Karanganyar, Bisa Buat Nyalakan Api, Begini Rasa Airnya

Sumur Bor di Desa Krendowahono Karanganyar Keluarkan Air dan Gas Bersamaan, Warga Terheran-heran

Sayangnya, titik tersebut belum memberikan air yang layak konsumsi bagi mereka.

"Makanya kami mengebor kemana-mana, ya, harapannya supaya mendapat air bersih," tutur Solihin.

"Kalau di sini, kemarau tidak kemarau tetap tidak ada air bersih," imbuhnya membeberkan.

Warga pernah coba membuat sumur bor berjarak 150 meter dari yang saat ini berada di pekarangan rumah Solihin.

Namun, hasilnya air itu tidak layak konsumsi karena mengandung timbal dan kadar garamnya tinggi.

"Air pernah diperiksa Dinas Kesehatan dan hasilnya kadar garamnya 20 kali lipat dan kandungan besinya 10 kali lipat dibanding yang layak konsumsi," kata Solihin.

"Wargapun tidak berani mengkonsumsinya," tambahnya.

Warga RT 06 Dukuh hanya bisa mengandalkan sumber mata air bersih yang berjarak 1,5 kilo meter atapun galon.

Mau mengandalkan PAM, airnya pun keruh.

"Air untuk makan dan minum biasanya beli galon, kalau ndak ya ambil dari sumber mata air bersih yang ada," jelas Solihin.

"Air PAM biasanya cuma buat mandi sama mencuci saja," imbuhnya.

Sebanyak 38 Kepala Keluarga di RT 06 Dukuh sampai saat ini berjuang melawan krisis air bersih.

Jarak sumber mata air bersih yang cukup jauh tak menyurutkan langkah mereka.

Solihin biasanya menyiapkan dua jirigen berkapasitas 35 liter dan dibawanya ke sumber mata air bersih.

"Sumber mata air itu dikelola langsung masyarakat, satu jirigen dipatok tarif seribu rupiah, baik itu jirigen besar ataupun kecil," kata dia.

"Warga pun harus melewati turunan terlebih dulu sebelum mencapai sumber mata air bersih," tambahnya.

Warga harus pandai mengelola air uang diambilnya supaya bisa memenuhi kebutuhan seminggu, tak terkecuali keluarga Solihin.

"Air yang diambil itu ya biasanya digunakan untuk masak, merebus air untuk minum," ujar Solihin.

Warga RT 06 Dukuh merasa sungkan untuk meminta bantuan air bersih ke pemerintah.

"Apalagi ini musim hujan dimana air seharusnya melimpah, namun disini malah kebalikannya," kata Solihin.

"Itu yang membuat kami pekewuh (sungkan) untuk meminta air bersih ke pemerintah," imbuhnya.

Solihin beharap sumur bor yang telah dibuat di pekarangan rumahnya bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan warga.

Meski tidak bisa digunakan sebagai sumber mata air bersih, gas yang dihasilkan mungkin bisa dimanfaatkan.

"Siapa tahu gas yang muncul dari sumur bor bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga," harapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved