Berita Solo Terbaru
Orang Tua Tak Izinkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Wali Kota Solo Sebut Tak Ada Paksaan
Sejumlah orang tua di Kota Solo masih enggan mengizinkan anak-anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).Itu terjadi baik di sekolah.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Partisipasi Minim
Tingkat partisipasi peserta didik mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah swasta dan negeri Kota Solo masih jomplang.
Pasalnya, tingkat partisipasi peserta di sekolah swasta lebih tinggi dibanding sekolah negeri.
Hal itu terungkap dari sidak yang dilakukan Komisi IV DPRD Kota Solo ke sejumlah sekolah.
Baca juga: PPKM Mikro di Klaten Diperpanjang, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka yang Diizinkan SMP & SMA Saja
Baca juga: Minggu Ini, 4 Sekolah di Sukoharjo Siap Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Putut Gunawan, misalnya, melakukan sidak ke SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4.
Dalam sidak tersebut, Komisi IV DPRD Kota Solo masih menemukan perbedaan dengan wacana yang telah dikemukakan.
"Formulir izin dari orang tua siswa SMP Negeri 3 yang bermateri dan yang masuk hanya 25 persen. Kemudian di SMP Negeri 4, formulinya 50 persen," kata Putut, Rabu (24/3/2021).
Menurut Putut, itu menunjukkan sejumlah orang tua masih belum tega melepas anak-anaknya mengikuti pendidikan tatap muka.
"Sehingga, sosialisasi dan pengetatan protokol kesehatan masih perlu digiatkan lagi," ucapnya.
Baca juga: SMAN 1 Sragen Bakal Jadi Percontohan Pembelajaran Tatap Muka di Sragen, Kapan Dilaksanakan?
Sementara itu, tingkat partisipasi peserta didik di SMP swasta Kota Solo lebih tinggi dibandingkan swasta.
Beberapa sekolah, angkanya bahkan sudah 80 persen lebih.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Solo, Anna Budiarti saat sidak ke SMP Islam Diponegoro Solo.
"Hampir 90 persen anak-anak masuk. Harapannya bisa dilaksanakan untuk kelas berikutnya," terang dia.
"Ini kan baru kelas 9. Besok bisa dipersiapkan untuk kelas 7 dan 8," tambahnya.
Menurut Anna, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab orang tua masih enggan mengizinkan anak-anaknya ikut pembelajaran tatap muka.