Berita Sragen Terbaru
4 Persen Orang Tua di Sragen Tolak Pembelajaran Tatap Muka, Tak Beri Izin Anak
SMPN 1 Sragen menyebar angket ke orang tau atau wali murid sebelum melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Di Kecamatan Sragen Kota baru sekolah kami yang menerapkan simulasi PTM," kata Wiyono saat ditemui TribunSolo.com, Senin (29/3/2021).
Menurut dia, pihaknya sudah membentuk satgas penanganan Covid-19.
Pertama, ada satgas pembelajaran yang mengatur jam masuk siswa.
"Untuk kelas 7 masuk sekolah pukul 07.00 WIB, kelas 8 masuk pukul 07.30 WIB, dan kelas 9 masuk pukul 08.00 WIB," jelasnya.
Jarak masuk siswa kelas 7 hingga kelas 9 diberi jeda 30 menit.
Baca juga: Intip Potret Siswa SD di Solo, Jika Bulan Depan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Resmi Dimulai
"Tujuannya supaya tidak menimbulkan kerumunan saat akan masuk sekolah," ujarnya.
Kedua, satgas di bidang hubungan masyarakat bertugas untuk memberi informasi ke siswa saat datang ke sekolah wajib pakai masker dan membawa bekal dari rumah.
"Saat jam istirahat pun siswa tidak boleh kemana-mana," katanya.
Siapkan Prokes
Teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Sragen. Itu mengingat PTM di Sragen akan dilakukan mulai Senin (29/3/2021) hingga Sabtu (3/4/2021).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan, siap memulai simulasi kegiatan PTM dengan protokol kesehatan ketat.
"Simulasi PTM yang dimulai Senin nanti masing-masing per kecamatan ada satu PAUD/TK, satu SD, dan satu SMP yang sudah siap," papar Yuni.
Namun, ada beberapa hal yang diperhatikan selama simulasi PTM.
Mulai dari siswa datang maupun pulang, penerapan protokol kesehatan, pembelajaran di kelas, pengaturan tempat duduk, dan durasi kegiatan belajar mengajar (KBM).
Baca juga: Sudah Kangen ke Sekolah ? Besok, 71 Sekolah di Sragen Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Orang Tua Tak Izinkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Wali Kota Solo Sebut Tak Ada Paksaan
"Siswa nanti akan masuk ke sekolah secara bergantian. Tiga hari ada yang di sekolah, tiga hari ada yang belajar daring di rumah."