Berita Sragen Terbaru
4 Persen Orang Tua di Sragen Tolak Pembelajaran Tatap Muka, Tak Beri Izin Anak
SMPN 1 Sragen menyebar angket ke orang tau atau wali murid sebelum melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Kapasitas ruang kelas per harinya hanya diisi 50 persen dari jumlah murid yang ada di kelas," jelasnya.
Untuk durasi KBM selama simulasi, lanjutnya, maksimal empat jam.
Selama kegiatan simulasi itu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat Kabupaten, kecamatan maupun desa akan berkeliling memastikan pelaksanaan simulasi PTM sesuai protokol kesehatan.
"Saat datang atau pulang sekolah sekolah harus diatur agar siswa tidak berkerumun. Kalau pas istirahat siswa diwajibkan membawa bekal sendiri dari rumah dan dimakan di dalam kelas masing-masing," ucapnya.
Puluhan Sekolah
Sebelumnya, simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Sragen akan dimulai Senin (29/3/2021) sampai Sabtu (3/4/2021).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi mengatakan, PTM akan dimulai dari tingkat SMP baru ke tingkat PAUD.
"Total ada 71 sekolah mulai dari SMP sampai PAUD yang akan melaksanakan simulasi PTM selama enam hari," kata Suwardi, Minggu (28/3/2021).
Diakuinya, sebelum menggelar PTM, sekolah-sekolah tersebut sudah mengajukan izin ke orang tua atau wali murid terkait PTM.
"Pihak sekolah sudah minta izin ke orang tua atau wali murid untuk menyelenggarakan PTM," kata dia.
Baca juga: Orang Tua Tak Izinkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka, Wali Kota Solo Sebut Tak Ada Paksaan
Baca juga: Beda dengan Solo, Sukoharjo Tak Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya
Menurutnya, selama enam hari uji coba PTM, protokol kesehatan jadi syarat wajib yang harus dipenuhi.
Selain itu, masing-masing sekolah ini juga diminta membuat surat pernyataan, di antaranya bersedia menyusun standar operasional prosedur (SOP) menyangkut PTM.
"Sekaligus memiliki tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 di tingkat sekolah," ungkapnya.
Suwardi menambahkan, di setiap kecamatan ada satu sekolah yang akan melaksanakan simulasi PTM.
"Di setiap jenjang pendidikan masing-masing kecamatan ada yang menggelar PTM. Mereka sudah pernah mengikuti simulasi pada Oktober 2020 lalu. Terus nanti akan dievaluasi," ujarnya.