Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Demokrat Sragen Kerahkan Santri Sujud Syukur & Doa Bersama, Pasca Pemerintah Tolak Versi Moeldoko

Doa bersama digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Anna'im Aji Saka, Desa Majenang, Kecamatan Sukodono.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Sujud syukur dan doa bersama digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Anna'im Aji Saka, Desa Majenang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Rabu (31/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Partai Demokrat (PD) Sragen mengerahkan santri untuk doa bersama seusai pemerintah menolak Demokrat versi Moeldoko, Rabu (31/3/2021).

Doa bersama digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Anna'im Aji Saka, Desa Majenang, Kecamatan Sukodono.

Ketua Yayasan Ponpes Aji Saka sekaligus Wakil Ketua DPC Demokrat Sragen, Mualim Sugiyono menyampaikan, acara itu sebagai bentuk rasa syukur.

"Untuk itu kami adakan doa bersama," katanya kepada TribunSolo.com.

Sebelum acara doa bersama, pihaknya mengadakan khataman Al Quran yang diikuti 41 santri.

"Lalu ada sujud syukur serta doa bersama yang diikuti para santri yang dipimpin pengasuh ponpes KH. Suram Musthofa," paparnya.

Baca juga: Demokrat Versi Moeldoko Ditolak, Kader di Solo Ogah Rayakan Dulu, Tapi Sujud Syukur Prahara Berakhir

Baca juga: Ekspresi Kebahagiaan AHY Dengar Kabar Pemerintah Tolak Demokrat KLB, Langsung Ucap Alhamdulillah

Menurutnya, selain sebagai bentuk rasa syukur atas penolakan KLB Demokrat kubu Moeldoko, acara itu juga menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang nasionalis religius.

"Sesuai dengan semboyan partai kami yaitu nasionalis religius," terangnya.

Diakuinya, Ponpes Anna'im Aji Saka sejak 2004 silam selalu mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena menurut saya Pak SBY adalah sosok yang menginspirasi dan bisa menyatukan masyarakat," katanya.

Demokrat Solo

Kader Partai Demokrat Solo lega versi Moeldoko ditolak mentah-mentah oleh pemerintah.

Ketua DPC Demokrat Solo, Supriyanto mengatakan keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membuat para kader bersujud syukur.

"Seluruh DPC, PAC, dan ranting Partai Demokrat bersujud syukur, prahara Demokrat Moeldoko cs sudah berakhir," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (31/3/2021).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved