Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Di Tengah Aturan Larangan Mudik 2021, Ternyata Ada Perantau Pulang, Turun di Terminal Klaten

Aktivitas Terminal Soekarno Kelas A Klaten di libur panjang Paskah 2021 ini meningkat, Jumat (2/4/2021). Hari ini mereka kedatangan perantau.

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Penampakan agen tiket bus di Terminal Ir Soekarno Kelas A, Kabupaten Klaten, Kamis (1/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Aktivitas Terminal Soekarno Kelas A Klaten di libur panjang Paskah 2021 ini meningkat, Jumat (2/4/2021). 

Hari ini mereka kedatangan perantau dari luar kota yang masuk ke Klaten.

Walaupun ada aturan dilarang mudik lebaran 2021, para perantau ini nekat pulang kampung.

Baca juga: Kondisi Terkini Lalu Lintas di Klaten saat Libur Panjang, Ramai Lancar Tak Ada Razia Kendaraan

Baca juga: Nekat Mudik ke Klaten? Bupati Sri Mulyani Wajibkan Swab Dulu, Kini Tunggu Aturan Teknis dari Pusat

Koordinator Terminal Ir Soekarno Klaten, Marjono menyebutkan, ada 105 orang yang turun di Terminal.

Jumlah tersebut meningkat dari rata-rata penumpang pada bulan Maret 2021 kemarin.

"Penumpang yang turun tersebut berasal dari area Jabodetabek serta Surabaya," kata dia, Jumat (2/4/2021).

Peningkatan kedatangan penumpang di terminal tersebut diduga karena faktor libur panjang.

Selain itu, masyarakat biasanya ada tradisi berziarah ke makam leluhur atau yang disebut sadranan sebelum puasa.

Baca juga: Minta Alat Tes Covid-19 GeNose ke Pusat, Pengelola Terminal Ir Soekarno Klaten: Masih Dipending

Penumpang yang akan melakukan perjalanan luar kota juga meningkat, dari catatan yang ada sebanyak 326 penumpang yang naik bus di Terminal Ir Soekarno Kelas A Klaten.

"Kebanyakan ke Surabaya dan Jabodetabek, ada juga Bali, Medan," tutur Marjono. 

Marjono mengatakan, pihak terminal sudah mencatat setiap penumpang yang pulang kampung ke Klaten, datanya dilaporkan ke Satgas Covid-19 Klaten.

Bupati Klaten Larang Mudik

Masyarakat Klaten diminta untuk patuh pada aturan pemerintah yakni Larangan Mudik untuk lebaran 2021 nanti.

Hal tersebut demi pencegahan penularan Covid-19.

Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten belum mendapatkan surat resmi soal larangan mudik 2021.

Baca juga: Nekat Mudik ke Klaten? Bupati Sri Mulyani Wajibkan Swab Dulu, Kini Tunggu Aturan Teknis dari Pusat

Berdasarkan hal tersebut, orang nomor satu di Klaten itu menunggu surat resmi dari pemerintah pusat.

"Belum ada surat dari pusat, kami masih menunggu," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (30/3/2021).

Sri Mulyani menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan dilarang mudik tersebut.

Dia mengaku sudah siap jika ada masyarakat yang nekat mudik, bakal dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Jika ada larangan, tolong ditaati, jika nekat kami lakukan tindak sesuai protokol kesehatan," ujar dia.

Baca juga: Delapan Desa di Jogonalan Lenyap Tergusur Tol Solo-Jogja, Tak Hanya Rumah, Sekolah & Masjid Pindah

Baca juga: Tegas! Klaten Surplus, Sri Mulyani Blak-blakan Tolak Impor Beras yang Digulirkan Menteri Perdagangan

Ia mengaku persiapan menyambut pemudik sudah dipersiapkan sejak pandemi tahun lalu.

Baik persiapan untuk isolasi mandiri di rumah-rumah, hingga pembentukan satgas covid dari RT RW hingga Kecamatan sudah dilakukan.

"Kami persiapkan sudah lama, sehingga kami tinggal laksanakan," tuturnya.

Dia mengatakan saat ii pihaknya menunggu surat resmi dari pusat terkait larangan mudik.

Bahkan jika nanti jika ada yang nekat mudik, diwajibkan bawa surat swab antigen.

"Yang jelas, kami masih menunggu surat resmi dahulu," tegasnya.

Penjagaan Perbatasan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memastikan akan mensukseskan larangan mudik Lebaran 2021.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pekan ini akan ada rapat koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan penghapusan mudik.

"Itu kebijakan dari pusat. Tidak ada mudik, maka kita siapkan tidak ada mudik. Namun demikian kita selalu siaga," kata Ganjar saat berada di Solo, Senin (29/3/2021).

"Pekan ini, kita akan segera rapat dengan Jakarta untuk siapkan langkah-langkahnya," tambahnya menekankan.

Kemungkinan, sambung Ganjar, kebijakan yang diambil tidak jauh dari kebijakan yang pernah diterapkan saat musim lebaran tahun lalu.

Baca juga: Namanya Masuk Survei Calon Presiden 2024, Ganjar Tak Mau Tanggapi: Ngurusi Mudik & Beras Dulu

Baca juga: Wali Kota Gibran Tegas Larang Mudik Lebaran 2021 : Kita Tidak Tahu Kondisi Kesehatannya Seperti Apa

"Minimal penjagaan di perbatasan, kita tunggu Kementerian Perhubungan buat aturan terkait alat transportasi yang boleh," ucap dia.

"Nanti Kemenag biar mengatur tatacara pada saat Ramadan sekaligus salat Idul Fitri," tambahnya.

Ganjar mengatakan persiapan rumah sakit dan ruang isolasi juga akan disiapkan guna menghadapi musim mudik nantinya.

"Pakem emergency kita siapkan. Kalau lebaran tahun lalu, rumah sakit harus standby, ruang isolasi harus standby dan aga perbatasan," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved