Kronologi Kecelakaan Kapal di Perairan Indramayu, 14 ABK Dinyatakan Masih Hilang
Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang akibat tabrakan kapal di Perairan Indramayu, Selasa (6/4/2021).
TRIBUNSOLO.COM - Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang akibat tabrakan kapal di Perairan Indramayu, Selasa (6/4/2021).
Kecelakaan kapal terjadi di perairan Indramayu, Sabtu (3/4/2021) malam. Tim SAR pun langsung meluncur ke lokasi tabrakan.
Kecelakaan itu tepatnya terjadi pada koordinat 5°37'35.00"S 108°17'18.00"E.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, mengatakan, pihaknya meminta pergerakan KN SAR Wisnu Jakarta untuk melakukan operasi SAR di sekitar LKP.
Berdasarkan laporan yang kami terima Kantor SAR Bandung, kecelakaan diperkirakan terjadi pada pukul 16.45 WIB sore tadi.
Saat itu, VTS Cirebon menerima laporan dari kapten kapal Habco Pioneer bahwa Kapal Nelayan MV Barokah Jaya menabrak MV Habco pioneer yang menyebabkan kapal nelayan itu Terbalik,
Deden Ridwansah menambahkan, saat ini tercatat ada 15 Anak Buah Kapal (ABK) yang berhasil dievakuasi oleh MV Habco Pioneer dari total ABK sebanyak 32 orang.
Sedangkan 17 ABK lainnya masih hilang dan dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
"MV Habco Pioneer sedang berlayar dari Balikpapan menuju Merak sedangkan MV Barokah Jaya sedang dalam perjalanan dari Tanjungan ke Balongan," ujar dia.
Selain itu, Kantor SAR Bandung juga telah melakukan info pemapelan kepada SROP Cirebon, SROP Indramayu, Lanal Cirebon, VTS Cirebon dan Ditpolair Polda jabar agar kapal kapal yang melewati rute tersebut untuk melaporkan hasilnya ke Kantor SAR Bandung dan VTS Cirebon.
Baca juga: Tak Hanya dari Solo, Pelanggan Es Kapal yang Melegenda Juga dari Daerah Lain, Ada dari Tangerang
Baca juga: Melegenda, Kisah Penjual Es Kapal Solo, 36 Tahun di Bawah Pohon Beringin Baron, Kini Pindah di Kios
Baca juga: Viral Kapal Tanker Terlihat Melayang di Antara Langit dan Laut, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya
Terkendala Cuaca Buruk
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, mengatakan, berdasarkan prediksi cuaca BMKG, tinggi gelombang 1,5-2 meter bakal melanda Perairan Indramayu.
Kecepatan angin diprediksi berada di 10-25 knot (barat-barat laut) dengan kecepatan arus 20-45 centimeter per detik.
"Alhamdulillah komunikasi clear, namun makin ke sini cuaca makin kurang bersahabat," ujar dia di Pelabuhan Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (6/4/2021).
Walau demikian, ucap Deden Ridwansah, kendala itu tidak akan menyurutkan semangat Tim SAR Gabungan dalam upaya penyelamatan.