Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Video Warga Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Prokes, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Sebuah video yang memperlihatkan warga memakamkan jenazah orang meninggal karena Covid-19 dengan tanpa protokol viral di media sosial.

Istimewa
Puluhan warga di Buntu Datu Tana Toraja tidak menggunakan APD memakamkan jenazah pasien Covid-19, Rabu (31/3/2021) 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan warga memakamkan jenazah orang meninggal karena Covid-19 dengan tanpa protokol viral di media sosial.

Untuk diketahui, Keluarga berdalih pihaknya kelamaan menunggu tim Satgas Covid-19 yang tak datang-datang sehingga memakamkan jenazah keluarga mereka sendiri.

Baca juga: Apa Itu Varian Baru Virus Corona E484K dan Seberapa Bahayanya? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Peristiwa tersebut sempat direkam kamera dan viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja.

Jenazah dimakamkan oleh puluhan warga tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Jenazah positif Covid-19 disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Lakipadada Tana Toraja, dr Farma.

dr Farma menyebut jenazah positif berdasarkan pemeriksaan tes Swab PCR.

Ia meninggal pada Selasa (30/3/2021).

"Waktu dirawat negatif, tapi setelah meninggal dan diperiksa kembali hasilnya positif Covid berdasarkan tes PCR," jelas dr Farma.

Menurutnya, pihak rumah sakit telah mengingatkan keluarga untuk tidak melakukan kontak atau mendekati jenazah.

Namun keluarga jenazah ngotot dan nekat membawa pulang jenazah untuk dimakamkan.

"Kami sudah ingatkan agar jangan dulu dibawa pulang, tapi entah bagaimana keluarga tetap membawa jenazah. Tapi kami sudah lakukan pemulasaran jenazah saat itu," ujarnya.

Baca juga: Reaksi Pengelola Terminal Klaten soal Mudik Dilarang : Baik, karena Kasus Corona Belum Juga Menurun

Sementara anak pasien yang meninggal, Kodel mengatakan, pemakaman dilakukan oleh warga lantaran kesal terhadap tim satgas dan pihak RSUD Lakipadada.

Dimana, tim satgas tak hadir di lokasi saat proses pemakaman akan dilakukan pada Rabu (31/3/2021).

Sedangkan pihak RSUD Lakipadada menyampaikan jenazah positif setelah jenazah sampai di rumah duka.

"Pas sampai di rumah duka baru kami diberi tahu kalau almarhum positif, dan pemakaman kami lakukan sendiri karena sudah menunggu lama tapi tidak ada tim satgas yang turun untuk lakukan pemakaman," jelas Kodel, Selasa (6/4/2021).

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Tana Toraja, Semuel Tande Bura menjelaskan, beberapa jam setelah jenazah meninggal tim satgas akan melakukan pemakaman.

Sayangnya, saat di rumah duka, tim satgas ditolak oleh keluarga jenazah.

"Sesungguhnya tim satgas hadir disana, namun keluarga tidak mengijinkan untuk dimakamkan sesuai protap," jelasnya.

"Itu yang perlu kami luruskan, bahwa tim hadir disana tapi keluarga keberatan, jadi tim kesulitan untuk melakukan pemakaman," pungkasnya. 

Apa Itu Varian Baru Virus Corona E484K dan Seberapa Bahayanya? Ini Jawaban Satgas Covid-19

Belahan dunia kini menghadapi varian baru virus corona dengan kode E484K.

Varian baru ini dilaporkan banyak menginfeksi pasien positif Covid-19 di Tokyo, Jepang selama dua bulan terakhir ini.

Dikutip dari Reuters, 12 dari 36 pasien positif terinfeksi varian baru ini.

Baca juga: Selama Puasa Ramadan Boleh Buka Bersama di Solo? Begini Penjelasan Satgas Covid-19

Baca juga: Catat ! Mudik ke Solo Harus Bawa Surat Sehat, Nekat Kucing-Kucingan Pasti Dijemput Satgas Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, varian E484K merupakan hasil mutasi dari varian B117.

"Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afsel atau Brazil," kata Wiku dalam Konferensi Pers virtual, yang dikutip pada Senin (5/4/2021).

Ia mengatakan, berdasarkan penelitian varian tersebut memiliki sifat cepat menular.

Sehingga, masyarakat diminta semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Berdasarkan hasil penelitian varian ini lebih cepat menular. Masyarakat diminta tetap patuhi protokol kesehatan setiap aktivitas yang dilakukan sebagai upaya cegah terjadinya penularan," kata Wiku.

Sebagai upaya antisipasi pemerintah terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk memetakan berbagai varian Covid-19 yang ada di Indonesia.

Selain itu, WNI dan WNA yang datang dari luar negeri harus melakukan proses skrining di pintu masuk kedatangan.

"Pemerintah juga terus lakukan WGS untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk di Indonesia sambil mempertahankan proses screening pada saat WNA atau WNI masuk ke Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut varian baru kode E484K telah ditemukan di Indonesia.

Kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Viral Warga di Toraja Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa APD, Keluarga; Kami Kesal ke Tim Satgas

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved