Kronologi Guru Ngaji Rudapaksa Santriwati di Garut, Bermula Ajakan Ziarah tapi Malah Dibawa ke Hotel
Selama tiga hari itu pelaku melakukan perbuatan bejatnya di dua hotel berbeda di Pangandaran.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang guru ngaji yang diduga pelaku pencabulan terhadap santriwatinya ternyata pernah membawa korban ke Pangandaran.
Informasi tersebut disampaikan oleh sekretaris desa setempat, Ajid Gani.
Ia mengatakan menurut keterangan keluarga korban, pelaku mengajak korban dengan alasan studi banding ke Cilacap.
"Korban mau diajak seorang diri, ternyata bukan ke Cilacap, korban malah dibawa ke Pangandaran selama tiga hari, nginap di hotel," katanya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (07/4/2021).
Ajid menjelaskan korban dibawa pelaku sejak tanggal 9 Maret 2021 hingga 11 Maret di Pangandaran.
Pelaku sempat berganti kamar hotel dua kali.
"Menurut keterangan korban, sekitar pukul sepuluh malam dikasih minuman oleh pelaku. Setelah minum itu korban tidak ingat apa-apa, sadar-sadar pagi hari sudah tidak berbusana," ujarnya.
Baca juga: Viral Foto Pria Penuh Perban saat Nikah di Pelaminan, Terungkap Fakta Tragis di Baliknya
Baca juga: Nissa Sabyan dan Ayus Tak Lagi Jadi Juri di Acara Voice of Ramadan GTV, Ini Sosok Penggantinya
Baca juga: Viral Foto Santri Peluk dan Cium Motor di Kantor Polisi, Kapolsek Terharu, Begini Cerita Lengkapnya
Selama tiga hari itu pelaku melakukan perbuatan bejatnya di dua hotel berbeda di Pangandaran.
Kemudian tanggal 12 Maret 2021, pelaku dan korban kembali ke Garut dan menginap di Wisma PGRI yang beralamat di Jalan Pasundan Kecamatan, Garut Kota.
Di penginapan tersebut pelaku melakukan kembali aksi bejatnya itu terhadap korban.
"Sepulang dari sanalah korban RK (17) kondisinya tidak mau diajak bicara, murung terus sampai pihak keluarga bingung ada apa yang terjadi sama dia," ucap Ajid.
Pascakejadian itu awalnya korban tidak mau bicara apa pun.
Namun setelah mendapat pendekatan dari keluarga korban akhirnya mau bicara.
Baca juga: Usai Dikerik, Warga Ngawi yang Tinggal di Sragen Ini Ditemukan Tewas, Ini Penyebabnya
Baca juga: Jadi Kurir Narkoba, Nelayan Sukabumi Divonis Hukuman Mati, Keluarga : Anaknya Murung dan Menangis
Keluarga yang mengetahui perbuatan bejat sang guru ngaji tersebut langsung meminta musyawarah dengan pelaku secara kekeluargaan.
Namun musyawarah tersebut tidak berjalan dengan lancar.
Akhirnya kabar dugaan pencabulan terhadap RK menyebar ke warga lain.
Mereka yang mengetahui kabar tersebut langsung berbondong-bondong mendatangi tempat ngaji tersebut dan membakarnya.
Saat pembakaran terjadi pelaku sudah tidak ada di tempat, diketahui pelaku sudah melarikan diri.
Ajid menambahkan, bahwa pelaku bukan asli warga desa tersebut.
Ia merupakan pendatang sejak hampir satu tahun terakhir berada di desanya.
Seorang guru ngaji yang diduga pelaku pencabulan kini buron.
Pelaku sudah tidak ada di tempat saat warga yang emosi membakar tempat ngaji para santri.
"Pelaku SR (41) masih dalam pencarian," kata Kasubbag Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).
Muhlis menambahkan pelaku sudah tidak berada di rumahnya sebelum bangunan tempat mengaji dibakar warga.
"Sebelum dibakar pemilik rumah sudah tidak ada dan rumah sudah tidak ada penghuninya alias kosong," ucapnya.
SR dikabarkan mencabuli santriwati berinisial RK yang berusia 17 tahun.
"Warga membakar karena kecewa, rumah digunakan untuk ngaji tapi guru ngajinya malah melakukan perbuatan itu," kata Ipda Muslih.
Aksi pembakaran tersebut terjadi di Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (5/4/2021) malam pukul 20.30 WIB.
Muslih menambahkan, kejadian pembakaran tersebut dipicu oleh pengakuan salah satu murid kepada orangtuanya bahwa ia pernah dicabuli oleh pelaku.
"Warga sudah lama curiga tapi baru ada bukti dari ucapan korban kemarin malam, warga yang kesal langsung melakukan aksi pembakaran," ucapnya.
Saat ini korban pencabulan tersebut sedang dalam pemeriksaan pihak keluarga untuk dimintai keterangan lebih lengkap.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Modus Guru Ngaji Perdayai Santriwati, Diajak Ziarah Padahal ke Hotel, Diberi Minuman Agar Tak Sadar,