Berita Wonogiri Terbaru
Ini Filosofi Patung Ir Soekarno di Wonogiri, Bupati Jekek : Untuk Menginspirasi dan Mengilhami
Patung Ir Soekarno setinggi 2,6 meter, menjadi ikon baru di Kabupaten Wonogiri.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Patung Ir Soekarno setinggi 2,6 meter, menjadi ikon baru di Kabupaten Wonogiri.
Patung tersebut berbentuk Presiden Republik Indonesia pertama, tengah duduk sambil membaca buku di Taman Ekadaya Wilaga.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, mengatakan, pihaknya memang ingin pose Bung Karno yang tengah membaca buku.
"Yang menyarankan saya. Kita mengambil style baca buku untuk menginspirasi dan mengilhami masyarakat," kata dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Duka Cita Bupati Wonogiri Jekek untuk Mbah Cublak, Kenangan Ditepuk Punggung Selalu Teringat
Baca juga: Ogah Dibelikan Mobil Dinas Baru, Ini Mobil Dinas Bupati Wonogiri Jekek
"Ini era revolusi industri yang harus disiapkan adalah kapasitas pikiran. Untuk mencapai proses itu, bagaimana kita harus belajar," jelasnya.
Sehingga pose patung Bung Karno yang tengah membaca buku dinilai dapat menginterpresentasikan hal tersebut.
Jekek sapaan akrab Bupati Joko Sutopo menuturkan, simbol patung icon Bung Karno itu mewakili program Pemkab untuk merentaskan kemiskinan.
"Saya dukung dengan program beasiswa mahasiswa berprestasi, pendidikan gratis. Itu peryanggungjawaban saya dengan simbol Bung Karno itu," ujarnya.
"Pendidikan itu juga sangat penting untuk mengetaskan kemiskinan," imbuhnya.
Jekek sendiri merupakan penggemar Bung Karno.
Dia banyak membaca literatur tulisan Ir. Soekarno.
Patung tersebut posenya mirip yang ada di Blitar dan Solo.
"Inspirasinya dari foto Bung Karno yang tengah duduk sambil membaca buku," kata dia.
Baca juga: Ogah Dibelikan Mobil Dinas Baru, Ini Mobil Dinas Bupati Wonogiri Jekek
Baca juga: Kesaksian Sopir Karanganyar Gemetaran Temukan Uang Rp 10 Juta : Masih Baru, Ada Pitanya Bank Jateng
"Pembuatnya sama seperti patung yang ada di Manahan (Solo). Kalau tidak salah Dari Magelang, tapi orang Jogja," ujarnya.
Di bawah patung Bung Karno itu ada tulisan 'Kutitipan bangsa dan negara untukmu', yang diharapkan masyarakat Indonesia bisa mandiri.
"Kita ingin isi ruang pablik dengan simbol nasionalis," tuturnya. (*)