Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Larangan Mudik 2021, Pengusaha Hotel dan Restoran Solo Merasa Usahanya Sia-sia: Sudah Urus CHSE

Aturan larangan mudik 2021 membuat pengusaha hotel dan restoran merasa kecewa. Sebab, momen tersebut jadi harapan mereka untuk mendapatkan pemasukan.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Ryantono Puji Santoso
ISTIMEWA
Ilustrasi: Favehotel Solo (Manahan Solo dan Solo Baru) mengantongi sertifikat Safe Travels dari Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council/WTTC). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aturan larangan mudik 2021 membuat pengusaha hotel dan restoran merasa kecewa. 

Sebab, momen tersebut jadi harapan mereka untuk mendapatkan pemasukan.

Seperti diketahui, aturan tersebut berlaku mulai tanggal 6-17 Mei 2021 mendatang.

Baca juga: Keciduk Satpol PP, Sejoli Mesum Panik : Pura-pura Jadi Petugas Hotel, hingga Ngaku Sudah Nikah Siri

Baca juga: Disita Kejagung, Manajemen Hotel di Solo Baru Bantah : Ownernya Bukan Benny,Tapi Jimmy Tjokrosaputro

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Solo, Sistho A Sreshtho mengatakan, ada tiga kalender mudik yang mereka tunggu. 

Salah satunya mudik lebaran 2021 ini.

“Kami sangat kecewa dan  menyayangkan keputusan dari pemerintah,” ujar Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (8/4/2021). 

Apalagi melihat kondisi para pelaku pengusaha hotel satu tahun belakangan ini.

“Bisa dibayangkan setahun kemarin hotel dan restoran sudah berdarah-darah, adanya new normal kami sudahl mengurus sertifikat CHSE,” ujarnya. 

Baca juga: Pelajar SMA di Klaten Ketahuan Ngamar di Hotel Melati, Diserahkan ke Orang Tua: Sanksi Wajib Lapor

Diketahui CHSE adalah sertifikasi hotel yang telah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

“Artinya  protokol kesehatan yang diterapkan oleh hotel-hotel ini sudah berjalan dengan baik, dengan larangan ini semua yang kita lakukan menjadi sia-sia,” ujarnya. 

Meskipun demikian, Sistho berharap keputusan tersebut bisa ditinjau kembali dengan pembatasan tertentu. 

“Daripada dilarang sama sekali, kami perwakilan dari  hotel di Solo sudah siap menghadapi pengunjung dan pengetatan prokes,” tandasnya.

Karyawan Bakal Suntik Vaksin Covid-19

Ribuan pelaku wisata di Solo bakal menerima vaksinasi Covid-19.

Namun, pelaksanaan vaksinasi terhadap ribuan pelaku wisata tersebut belum bisa dipastikan waktunya.

Humas PHRI Solo, Sunardi mencatat ada 3.025 karyawan hotel yang sudah mendaftarkan diri menjadi penerima vaksinasi Covid-19 di Solo.

Baca juga: Soal Vaksin Astrazeneca Segara Dipakai, Guru Ngaji Jokowi Gus Karim Sebut Ikut MUI

Baca juga: Siap Vaksinasi Massal? Indonesia Kembali Datangkan 16 Juta Vaksin Covid-19 dari Sinovac

"Dari jumlah karyawan tersebut, berasal dari 70 hotel dan restoran di Kota Solo," ucap Sunardi, Jumat (26/3/2021).

Sunardi menuturkan, semua data karyawan hotel dan restoran di Kota Solo sudah dikirimkan ke PHRI pusat

Selain itu, data tersebut juga sudah dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Solo.

"Semua data sudah kami kirimkan baik ke pusat maupun ke Dinkes Solo untuk dapat ditindaklanjuti," ujar Sunardi.

Baca juga: Cerita Tenaga Kesehatan di Solo, Panggil Peserta Vaksinasi Covid-19, Ternyata Pemain Bola Idolanya

Dia mengatakan, dalam waktu dekat, pelaku wisata di Solo bakal mendapatkan giliran menerima vaksin tersebut.

Meskipun begitu, dia belum mengetahui tanggal pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan.

"Untuk saat ini, kami belum dapat update lagi terkait pelaksanaan vaksinasi ke pelaku wisata di solo, kami masih menunggu info selanjutnya," pungkasnya.

Ulama Sudah Divaksin Corona

Sejumlah tokoh agama turut menerima vaksinasi Covid-19 di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (25/3/2021).

Guru ngaji Presiden Jokowi sekaligus Pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo, KH Abdul Karim (Gus Karim) dan Habib Novel Alaydrus masuk dalam daftar tokoh penerima vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran vaksinasi hari ini sebanyak 400 penerima vaksin buatan perusahaan China Sinovac.

Baca juga: Siap-siap Guru dan Dosen, Besok Vaksinasi Sasar Tenaga Pendidik di Solo : Baru Disiapkan 300 Dosis

Baca juga: Cerita Tenaga Kesehatan di Solo, Panggil Peserta Vaksinasi Covid-19, Ternyata Pemain Bola Idolanya

"Hari ini vaksinasi tenaga pendidik, dosen, guru, ulama, dan tokoh lintas agama. Jumlahnya 400 penerima," kata Siti.

"Ini akan dilaksanakan dalam satu hari ini," tambahnya.

Terkait tenaga pendidik, khususnya dosen, Siti mengungkapkan masih mendata jumlah pastinya.

"Saya sebetulnya mau zoom meeting dengan perguruan tinggi di Solo, tapi tertunda - tunda terus," ungkap dia.

"Saya ingin mendapatkan data yang benar dan tepat terkait pendidik dari unsur dosen di Solo," imbuhnya.

Baca juga: Pantau Vaksinasi Bagi Jemaah Calon Haji, Bupati Sukoharjo : Setelah Divaksin Semoga Bisa Berangkat

Dengan begitu, Dinas Kesehatan Kota Solo bisa melakukan pemetaan dosen mana yang harus diprioritaskan.

"Siapa yang umurnya 50 tahun lebih menjadi prioritas, kita utamakan. Untuk yang bukan 50 tahun di periode berikutnya," ujarnya.

Siti memperkirakan ada 15 ribu dosen dari 34 perguruan tinggi di Solo yang akan divaksinasi.

"Kiasannya menurut saya sebanyak itu. UNS, misalnya, hampir 4 ribu dosen," tambahnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meninjau vaksinasi massal yang ada di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (25/3/2021).

Mereka tiba sekira 14.00 WIB dan disambut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Listyo, Luthfi, dan Gibran langsung melakukan peninjauan ke lokasi vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Revisi UU ITE, Kapolri : Kebebasan Berpendapat Harus Dijamin

Baca juga: Kapolri Usung Tema Presisi, Kapolres Sragen : Penerapannya Tergantung Kondisi Wilayahnya 

"Hari ini peninjauan vaksinasi massal di Solo," kata Listyo.

"Hari ini kurang lebih 400 penerima vaksin terdiri tenaga pendidik, meliputi dosen perguruan tinggi serta tokoh lintas agama," tambahnya.

Ya, sejumlah tokoh lintas agama turut divaksinasi. Guru ngaji Presiden Jokowi, Gus Karim menjadi satu diantaranya.

Saat pemberian vaksin, Listyo, Luthfi, dan Gibran menemani Gus Karim di atas panggung yang telah disediakan.

"Rata-rata antusias melaksanakan kegiatan vaksinasi. Ke depan vaksinasi semakin lancar," ujar Listyo.

Baca juga: Tabrak Lari Overpass Manahan, Keluarga Korban Berharap Ini ke Kapolri Baru: Pelaku Segera Terungkap

"Upaya pemerintah pusat membentuk masyarakat yang kebal atau herd imunity," imbuhnya.

Listyo mengingatkan para penerima vaksin harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan, termasuk memakai masker.

"Mudah - mudah vaksinasi Kota Solo segera tuntas," ujarnya.

Kapolri Jamin Kebebasan Berpendapat

Pemerintah pusat membuka peluang untuk merevisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

Hal itu terungkap dalam rapat pimpinan TNI-Polri yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (15/2/2021). 

Baca juga: Pembelaan Penjual Soto yang Digugat RS Mata Solo dengan UU ITE, Sebut Gugatan UU ITE Keliru

Baca juga: Kabar Terbaru Pelaku Fetish Kain Jarik yang Sempat Viral, Dijerat Pasal Berlapis Pencabulan & UU ITE

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan revisi dilakukan untuk menjamin kebebasan berpendapat. 

"Presiden mengingatkan kebebasan berpendapat harus dihormati," jelas dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/2/2021). 

Sigit meminta Polri menerapkan pasal-pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) untuk memberikan rasa keadilan dan menghindari kriminalisasi dengan penggunaan pasal-pasal karet.

"Khusus untuk Polri agar sengketa dalam menerapkan pasal-pasal dalam UU ITE dalam rangka memberikan rasa keadilan dengan langkah mengedepankan edukasi dan langkah persuasif melalui mediasi maupun restorative justice." kata Sigit.

Sehingga dapat menghindari kriminalisasi dengan penggunaan pasal-pasal karet untuk menjamin ruang digital Indonesia agar tetap bersih, sehat, beretika, dan produktif.

Berikutnya, Polri-TNI diminta melindungi iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif.

Kemudian, menghormati HAM, menjunjung tinggi demokrasi, dan memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

Sementara itu, yang berkaitan dengan penanganan pandemi, TNI dan Polri diminta secara aktif mendisiplinkan 3M, mendukung 3T, dan PPKM skala mikro.

"Mendukung pelaksanakaan vaksinasi massal untuk menghasilkan herd immunity. TNI-Polri berperan dalam kelancaran proses distribusi, pengamanan vaksin, termasuk vaksinator," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, Jokowi pun meminta TNI dan Polri menjaga profesionalitas dan sinergitas antara kedua lembaga.

TNI dan Polri, menurut Sigit, dikatakan Jokowi merupakan penjaga kekuatan dan inovasi bangsa menuju Indonesia maju. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Sebut Presiden Ingin Penerapan UU ITE Hindari Kriminalisasi dengan Pasal Karet"

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved