Berita Sragen Terbaru
Ingat Sulami Manusia Kayu dari Sragen? Kabar Sedih, Dilarikan ke RSUD Sragen karena Muntah Darah
Ingat Sulami Manusia Kayu dari Sragen? Kabar Sedih, Dilarikan ke RSUD Sragen karena Muntah Darah
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono PS
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Nama Sulami (37) 'manusia kayu' warga Selorejo Wetan, Kedawung, Sragen pernah menarik perhatian publik beberapa waktu lalu.
Banyak orang iba lantaran kondisinya yang hanya bisa terbujur kaku di ranjang.
BACA : Sulami "Manusia Kayu" yang Dua Tahun Lalu Gemparkan Dunia Internasional, Begini Kondisinya Sekarang
Nah, sekian lama, kabar sedih kembali datang dari Sulami.
Ia dikabarkan dilarikan ke RSUD Sragen, Jumat (9/4/2021).
Bahkan, sempat muntah darah karena merasa sakit perut.
Adik Sulami, Susi Lowati (25) mengatakan, satu minggu yang lalu Sulami merasakan sakit perut.
"Itu sakit perut dikira karena tidak bulanan (datang bulan)," papar Susi pada TribunSolo.com, Jumat (9/4/2021).
Namun, pada Rabu (7/4/2021) saat Sulami meminta bangun dari tidur dan makan, tiba-tiba dia mengeluh pusing.
Kemudian dia juga muntah darah.
"Saat itu Mbak Sulami langsung tidak sadarkan diri," jelas Susi.
Setelah itu, Sulami sempat dipijat oleh tetangga dan sadar pada hari berikutnya.
"Mbak Sulami saat itu minta ganti baju, berdiri," kata dia.
"Saat itu malah tidak sadarkan diri lagi," katanya.
Selain sering tidak sadarkan diri, dia juga kerap mengeluhkan sakit perut.
Lantaran kondisinya ini, hari ini, Jumat (9/4/2021) keluarga membawa Sulami ke RSUD Sragen.
"Kondisi tidak sadar dan muntah terjadi sekitar tiga hari ini," katanya.
Dia berharap kondisi Sulami segera membaik.
Sementara, untuk pembiayaan Sulami keluarga mengandalkan BPJS Kesehatan.
Keluarga tak mengelak, saat ini mereka butuh bantuan apapun, karena kondisi keluarga yang serba terbatas.
"Yang lebih penting, kami berharap doa dari masyarakat untuk Mbak Sulami," ujar Susi.
Seperti diketahui, setelah kondisi Sulami viral, pada 2017 lalu rumahnya direnovasi.
"Renovasi dilakukan pada 20 Juli 2017 dari bantuan swasta," papar adik Sulami, Susi Lowati (25).
Walaupun rumahnya sudah direnovasi namun kondisi tubuh Sulami tidak mengalami kemajuan.
Sampai saat ini Sulami tetap menghabiskan hari-harinya di atas tempat tidur sebab tidak bisa bergerak bebas.
"Tubuhnya masih kaku tidak bisa bergerak makanya menggunakan tongkat dan harus berdiri," tutur Susi Lowati.
Seluruh tubuhnya tetap kaku dan hanya jari jemarinya yang bisa digunakan untuk beraktivitas.
Sebelum sakit ini, Sulami biasa menghabikan waktu di kamarnya ditemani sebuah radio kecil dan ponsel.
Dia banyak menghabiskan waktu luangnya, dengan membuat kerajinan tangan dari bahan plastik yang dia sambung sendiri dengan benang.
Kondisi Keluarga Masih Berat
Kondisi perekonomian keluarga Sulami "Manusia Kayu" dari Desa Selorejo Wetan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen masih kesulitan.
Adik dari Sulami, Susi Lowati (25) mengatakan, kondisi keluarganya sampai saat ini dinilainya memang masih mengalami kekurangan.
"Kalau orang lihat sekarang ini memang rumah sudah dibangun, tapi itu bantuan dulu, saya dan suami kerja serabutan," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (25/6/2019).
"Apalagi kebutuhan pampers dan tisu basah Mbak Sulami juga banyak, sehari 3-4, karena tidak bisa beranjak dari tempat tidur," terang Susi membeberkan.
Susi bercerita, uang bantuan untuk kakaknya 2 tahun yang lalu, saat ini sudah habis untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sebenarnya lanjut dia, hasil tas buatan Sulami juga pernah dijual, namun hasilnya juga tidak seberapa.
"Kerajinan buatan Mbak Sulami dijual mulai Rp 7 ribu sampai Rp 125 ribu tapi tidak selalu terjual," papar dia.
Kadang untuk makanan, ada mertua Susi yang membantu memberikan beras dalam setiap bulannya.
"Saya dan suami kerja serabutan kadang kalau ada yang nyuruh nyuci ya berangkat," aku dia.
Susi mengaku tidak bisa banyak keluar rumah lantaran harus menjaga kakaknya, Sulami, apalagi sejak neneknya Ginem meninggal. (*)
BACA : Kisah Sulami "Manusia Kayu" dari Sragen Makan Pakai Garpu Khusus Disambung dengan Tongkat