Berita Klaten Terbaru
Bupati Klaten Sri Mulyani Tak Beri Izin Adanya Kampung Ramadhan, Dikhawatirkan Timbulkan Kerumunan
Termasuk peringatan untuk buka dan sahur di rumah saja, selama bulan puasa di tengah pandemi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani tidak mengizinkan masyarakat menggelar kampung Ramadhan.
Termasuk peringatan untuk buka dan sahur di rumah saja, selama bulan puasa di tengah pandemi.
"Kampung Ramadhan di Kabupaten Klaten tidak izinkan, pertimbangannya karena risiko terjadi kerumunan," ucap dia kepada TribunSolo.com, Selasa, (23/4/2021) .
Lanjut, untuk kegiatan tarawih di Kabupaten Klaten masih tetap diizinkan dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dimaksud dengan ketentuan 50 persen dari ruangan.
"Harapan kami, masyarakat Kabupaten Klaten dalam menjalankan ibadah Ramadhan, tetap terapkan prokes," pungkasnya.
Baca juga: PKB Karanganyar Ogah Terseret Gerakan Kudeta Cak Imin : DPC Damai, Kami Satu Barisan Bersama Ketum
Baca juga: Mencuat Muktamar Luar Biasa PKB, DPC PKB Klaten Blak-blakan Setia Kepada Cak Imin Sebagai Ketua Umum
Lockdown
Sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten harus tutup sementara alias lockdown.
Sebab, ada 37 santri mereka yang terpapar corona.
Camat Ceper Supriyono mengatakan, awal mula klaster ponpes ini, ada 14 santri yang terpapar corona.
Baca juga: Alasan Warga Solo Tetap Jalani Tradisi Padusan di Tengah Pandemi Corona, Sebut untuk Bersihkan Diri
Baca juga: Ramadhan 2021 di Tengah Pandemi Corona, Ini Cara Jaga Pola Tidur Agar Tidak Alami Stres
Kemudian dilakukan tracing, sampai saat ini ada total 52 kasus dari ponpes tersebut, namun yang menjalani isolasi mandiri saat ini hanya tinggal 37 warga ponpes saja.
"Dari total 37 kasus itu, termasuk tambahan baru 20 yang terpapar," kata dia.
Isolasi mandiri juga dilakukan dalam ponpes tersebut.
Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan
Nantinya, santriwati yang sudah negatif Covid-19 akan dipulangkan ke rumah masing-masing.