Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Mencuat Muktamar Luar Biasa PKB, DPC PKB Klaten Blak-blakan Setia Kepada Cak Imin Sebagai Ketua Umum

Sekretaris DPC PKB Klaten Marjuki, mengatakan pihaknya solid mendukung kepimpinan DPP PKB di bawah Cak Imin.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dok Partai Kebangkitan Bangsa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Klaten blak-blakan setia kepada Ketua Umum  Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Meskipun kini muncul isu Muktamar Luar Biasa (MLB) layaknya KLB Partai Demokrat.

Sekretaris DPC PKB Klaten Marjuki, mengatakan pihaknya solid mendukung kepimpinan DPP PKB di bawah Cak Imin.

"Terkait isu muktamar luar biasa tersebut, kami solid mendukung kepemimpinan DPP PKB dibawah Gus AMI (Cak Imin)," terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Ketua Umum PKB Cak Imin Buka Peluang Dukung Gibran di Pilgub Jakarta, Asal Buktikan Hal Ini Dulu

Baca juga: Ketua Umum PKB Cak Imin Sebut Gibran sebagai Pemimpin Masa Depan, Sukses Dulu di Kota Solo

Lanjut Marjuki mengatakan, pihaknya, tidak mau ikut campur dalam Muktamar Luar Biasa yang diinisiasi oleh ratusan cabang partai tersebut.

Namun hingga kini pihak pengurusnya belum pernah dihubungi oleh salah satu inisiator Muktamar Luar Biasa tersebut.

"Kami tak mau ikut campur dengan itu, kami tetap dukung dan tegak lurus terhadap DPP PKB saat ini," tegasnya.

Mulai Mencuat

Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ingin terselenggaranya Muktamar Luar Biasa.

Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).

Hal ini diungkapkan oleh Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu.

Ia juga mengaku merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved