Berita Sukoharjo Terbaru
Merasa Merana, Pedagang Sate Daging Anjing di Sukoharjo Minta Solusi, Mengaku Ada Tanggungan Utang
Satpol PP Kabupaten Sukoharjo memberikan surat larangan menjual daging dan masakan dari daging anjing, ular dan biawak.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Satpol PP Kabupaten Sukoharjo memberikan surat larangan menjual daging dan masakan dari daging anjing, ular dan biawak.
Pemilik rumah makan sate Gukguk Pak Kardi di Solo Baru, Kecamatan Grogol, Setyo Nugroho (39), meminta ada sosialisasi terlebih dahulu.
Pasalnya, surat larangan tersebut datang tiba-tiba, tanpa ada sosialisasi sebelumnya.
"Kita minta ada mediasi dulu, kita minta solusi, dan jalan tengahnya seperti apa," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (15/4/2021).
Usaha sate gukguk atau sate jamu ini merupakan satu-satunya usaha yang ia jalani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca juga: Ingat Yulianto,Dukun Kartasura Pembunuh 7 Orang 1 Korban di Antaranya Anggota Kopassus? Dihukum Mati
Baca juga: Nasib Wakapolsek Juwiring Klaten Ini, Digerebek Warga Bersama Wanita, Kini Diperiksa & Dinonaktifkan
"Kami kan punya keluarga yang harus dinafkahi, ada karyawan yang harus digaji, dan pedagang juga pasti punya cicilan di bank," jelasnya.
Untuk langkah yang akan dia tembuh, Nugroho mengatakan akan menunggu keputusan dari paguyuban pedagang sate jamu di Kabupaten Sukoharjo.
Menurutnya, ada sekitar 15 pedagang sate jamu yang tersebar di seluruh Sukoharjo.
Dan mereka saat ini menggantungkan hidup dengan berjualan olahan daging anjing ini.
"Mungkin kami melakukan mediasi, karena aturan ini memberatkan kami," ujarnya.
Kepala Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, larangan ini sesuai dengan Perda Nomor 5 Tahun 2020 tentang pembinaan dan pemberdayaan PKL.
"Kita sudah melakukan penegakan Perda, tapi sifatnya masih persuasif," jelasnya.
Kaget Aturan Pemkab
Aturan baru soal larangan menjual daging anjing dan kuliner berbahan daging anjing di Sukoharjo, membuat sejumlah pebisnis kuliner ini kaget.