Sosok Pratu Lukius, Eks Prajurit yang Membelot ke KKB : Dicap Pengkhianat & Jadi Buruan Utama TNI
Kolonel Czi IGN Suriastawa memastikan bahwa Likius kini telah menjadi musuh negara dan menjadi target utama pihak keamanan.
Sebelumnya, Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sembon mengungkapkan Pratu Lukius bergabung sejak bulan Februari 2021.
“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB,” ujar Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat (16/4/2021).
Sebby menyatakan prajurit TNI itu bergabung dengan TNPPB karena kesadaran sendiri.
“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya. Bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.
Baca juga: Disebut Mata-mata, 2 Guru Ditembak Mati di KKB Papua, Kadisdik: Itu Tuduhan yang Sangat Keji
Baca juga: 5 Fakta Asal Senjata KKB Papua, Diselundupkan dari Papua Nugini Lewat Jalan Tikus dan Ada Trik Baru
Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.
Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.
“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,” kata Sebby.
Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.
“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970-an 80-an banyak yang bergabung ke TPNPB,”ungkapnya.
Mereka termasuk deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem yang juga mantan anggota Kostrad.
“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” jelasnya.
Bahkan hingga kini, Sebby mengklaim banyak yang mendukung perjuangan OPM.
“Sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI Polri, ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi dan baru-baru ini di tangkap itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,”paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.
“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarak sipil dan masyarakat pendatang untuk memata- matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakean dll”.