Berita Klaten Terbaru
Sebelum Kecelakaan Maut Prambanan, Keluarga Ungkap Korban Pamit Cari Tahu Kabar Tetangga Meninggal
Sebelum kejadian kecelakaan di Prambanan, Klaten, ternyata korban suroso pamit dirinya ingin mencari tahu informasi tetangga desa yang meninggal.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebelum kejadian kecelakaan di Prambanan, Klaten, ternyata korban suroso pamit dirinya ingin mencari tahu informasi tetangga desa yang meninggal.
Setelah pamit tersebut, dalam perjalanan Suroso mengalami kecelakaan maut.
Dia meninggal di lokasi kejadian.
Baca juga: Sosok Suroso, Korban Kecelakan Maut di Prambanan Klaten: Dikenal Pribadi yang Baik dan Tegas
Suasana duka menyelimuti rumah duka Suroso (61), warga Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Seperti diketahui, Suroso adalah korban meninggal akibat kejadian kecelakaan maut di Klaten.
Duroso dimakamkan hari ini, Minggu (18/4/2021) pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Potret Motor Hancur Lebur Usai Kecelakaan di Prambanan Klaten, Pemotor Meninggal Seketika di Lokasi
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Prambanan Klaten : Sopir Avanza Silver Banting Kiri, Menghantam Pemotor
Saat TribunSolo.com datang ke rumahnya, terlihat tenda pemakaman dan bendera merah terpasang di rumahnya.
Istri Suroso, Sri Hermani mengatakan, sebelum kejadian tersebut Suroso tidak mengatakan apapun pada dirinya.
"Bisa-bisanya Bapak pergi enggak pesen apa-apa ke Saya," ungkap istri korban, Sri Hermani saat ditemui TribunSolo.com pada Minggu (18/4/2021).
Diceritakan Sri, Suroso meninggalkan rumah pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Hendak ke Kampus, Dosen FKG UGM Yogyakarta Terlibat Kecelakaan Beruntun
Suroso saat itu pamit ingin mencaritahu prihal informasi ada tetangga desa yang meninggal dunia.
Saat itu perasaan Hermani sudah tak enak, sebab lama ditunggu Suroso tak pulang.
"Kok ya lama, niatnya aku mau nyusul bapak ke Rumah tetangga, Tapi ada cucu tidur di rumah engak jadi," ungkapnya.
Namun, seperti tersambar petir di siang bolong, kabar duka itu tiba.