Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kasus Corona di SMAN 1 Gondang Sragen, Diduga Berawal dari Guru yang Hadiri Hajatan di Luar Kota 

Tiga orang guru SMAN 1 Gondang, Sragen meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19. Dari mana awal mula kasus ini terjadi?

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Suasana SMAN 1 Gondang, Sragen lockdown usai dua orang guru meninggal terpapar Covid-19, Senin (19/4/2021). 

"Kami adakan tes rapid antigen secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi guru dan karyawan SMAN 1 Gondang seperti apa," katanya. 

Dikatakannya, mayoritas guru dan karyawan SMAN 1 Gondang hadir di Puskesmas Gondang untuk menjalani tes rapid antigen. 

"Yang enggak datang hanya beberapa orang saja karena tidak enak badan," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jateng VI, Suratno mengatakan, tes rapid antigen dilakukan untuk memutus mata rantai penularan corona. 

Baca juga: Ada Kasus Corona di Ponpes Solo, Pemkot Pastikan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Jalan Terus

“Untuk hasilnya masih menunggu. Nanti kami koordinasi dengan Dinkes Sragen,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan taman kanak-kanak.

Hal itu tertuang dalam surat nomor 420/1460/013/2021.

Penghentian PTM di tingkat PAUD dan TK menyusul adanya tiga orang guru di SMAN 1 Gondang yang meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Imbas Klaster Ponpes di Ceper Positif, Satgas Corona Klaten Siaga, Agar Tak Menyebar ke Perkampungan

Baca juga: Alasan Warga Solo Tetap Jalani Tradisi Padusan di Tengah Pandemi Corona, Sebut untuk Bersihkan Diri

Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi mengatakan, meski PTM dihentikan namun pembelajaran tetap berlanjut secara daring (online).

"Tatap mukanya dihentikan dulu untuk sementara dan sekarang belajarnya online," ujar Suwardi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya pada Senin (19/4/2021).

Suwardi belum bisa memastikan kapan PTM akan digelar lagi.

"Belum tahu akan dihentikan sampai kapan, harus disesuaikan dengan perkembangan Covid-19 di Sragen," paparnya.

Menurutnya, PTM di tingkat PAUD dan TK dihentikan karena ada instruksi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Baca juga: Ada Kasus Corona di Ponpes Solo, Pemkot Pastikan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Jalan Terus

"Instruksi dari Pemprov Jawa Tengah bahwa PTM belum bisa dilaksanakan lagi," terangnya.

Alasan lainnya adalah PTM diutamakan bagi sekolah yang akan menggelar ujian penilaian akhir tahun (PAT).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved