Berita Sukoharjo
Terbongkar, Cara Pengemis di Sukoharjo Raup Ratusan Ribu Rupiah, Modus Pura-pura Lumpuh
Banyak cara yang dilakukan pengemis untuk menarik iba masyarakat.Bahkan, pengemis yang normal secara fisik rela berpura-pura menjadi orang cacat.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Video penjaringan pengemis itu viral di media sosial instagram di akun @infocegatansukoharjo lantaran ada keganjilan pada diri pengemis tersebut.
Ya, dalam video yang beredar, nampak pengemis yang diketahui bernama Alim Muhtar (29) berjalan tidak wajar.
Sambil memegang gelas plastik warna pink, dia berjalan merangkak di halaman pasar yang berada di Jalan Jenderal Sudirman tersebut.
Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengungkapkan, ada fakta di mana pengemis itu hanya berpura-pura menjadi difabel.
Baca juga: Siang Hari Merapi Muntahkan Awan Panas, Warga Lereng Gunung di Klaten : Tak Hujan Abu Vulkanik
Baca juga: Kasus Pernikahan Dini di Sukoharjo Tak Terbendung, Selama Pandemi Covid-19 : Naik 100 Persen Lebih
"Iya, dia hanya berpura-pura saja," katanya kepada TribunSolo.com.
Saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap pengemis itu, ternyata dia bisa berdiri dengan normal dan berjalan seperti orang pada umumnya.
Adapun lanjut dia, operasi itu dilakukan Satpol PP berdasarkan aduan dari masyarakat yang resah dengan keberadaan pengemis, gelandangan dan orang terlantar ( PGOT).
"Selanjutnya oleh petugas dibawa ke Menara Wijaya Setda Sukoharjo untuk diberikan pembinaan dan didata," ujarnya.
Terpisah, Lurah Pasar Ir. Soekarno Widadi mengatakan, pengemis tersebut kerap meminta-minta keliling kompleks pasar dengan pura-pura lumpuh.
"Pengemis ini terlihat lumpuh dan jalannya ngesot," ujarnya.
"Tapi petugas curiga karena di tahun lalu pengemis ini pernah ketangkap dan kondisinya tak lumpuh," aku dia.
Pura-pura Jadi Pemulung
Sebanyak 24 orang pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) ditertibkan Satpol PP Kota Solo.
Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan tidak memungkiri ada eksodus PGOT ke Solo saat momen Ramadan 2021.
Peningkatan jumlah PGOT diperkirakan meningkatkan sebanyak 50 persen.