Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Hutan Sakral Dirusak Penambang Emas, Warga Baduy Menangis & Memelas : Kami Diamanatkan oleh Leluhur

Melalui video, seorang warga Baduy meminta tolong ke pemerintah untuk ikut menjaga hutan titipan yang disakralkan oleh masyarakat adat suku Baduy.

Editor: Ilham Oktafian
(Dok. Jaro Dulhani)
Warga Baduy menangis dan minta tolong ke pemerintah lantaran hutan sakralnya dirusak penambang emas liar. 

TRIBUNSOLO.COM - Warga Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menangis saat mengetahui hutannya dirusak oleh pelaku penambang emas liar.

Melalui potongan video, seorang warga Baduy meminta tolong ke pemerintah untuk ikut serta menjaga hutan titipan yang disakralkan oleh masyarakat adat suku Baduy.

Potongan video tersebut viral di media sosial, satu di antaranya diunggah oleh akun @inforangkasbitung.

Dalam potongan video berdurasi satu menit tersebut, seorang warga Baduy yang mengenakan pakaian hitam dengan lilitan kepala berwarna putih menyampaikan keluh kesah soal hutan sakralnya yang dirusak.

"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah. Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," kata seorang warga Baduy dalam potongan video tersebut menggunakan bahasa lokal setempat.

Potongan video menyertakan sumber dari Jaro Cibarani.

Baca juga: Baru Tahu Kan Banyak Sumur Raksasa di Bayat Klaten? Konon Ada Sejak Kolonial Belanda, Ini Potretnya

Kompas.com mencoba mengonfirmasi ke Kepala Desa Cibarani, Dulhani. Dia membenarkan perihal video tersebut.

"Betul, itu Gunung Liman yang dirusak, hutan titipan yang disakralkan, memang masuknya ke Wewengkon Adat Cibarani, beliau merasa bertanggung jawab karena amanat leluhurnya untuk menjaga hutan tersebut," kata Dulhani kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Aya Pulung menangis, ditugaskan jaga Gunung Liman

Dulhani mengatakan, pria dalam video tersebut adalah Ayah Pulung yang merupakan warga Baduy Dalam. Pulung merupakan cucu dari leluhur Baduy yang ditugaskan untuk menjaga Gunung Liman.

Gunung Liman disakralkan oleh warga Baduy karena menjadi hulu sejumlah sungai penting di Kabupaten Lebak, seperti Ciujung, Ciliman, Cibarani, dan Cibaso.

Secara turun-temurun, kata Dulhani, warga Baduy menjaga hutan Gunung Liman supaya tidak rusak.

Namun, kini hutan tersebut dirusak oleh penambang emas liar.

"Mereka sangat sedih, menangis melihat hutan sakralnya gundul dirusak gurandil," kata Dulhani.

2 hektar hutan dirusak penambang emas liar

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved