Berita Sragen Terbaru
Ini Penjelasan JPU Soal Bos Semut Rangrang Asal Sragen Divonis Bebas, karena Dinilai Bukan Pidana
Tindakan Bos CV MSB yang berasal dari Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen itu dinilai bukan tindak pidana.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Majelis Hakim Sami Anggraini memutuskan Bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB), Sugiyono yang bergerak di bidang investasi semut rangrang bebas dari dakwaan.
"Menimbang keadilan restoratif dengan mengedepankan pemulihan yakni pengembalian kerugian atau keuntungan yang seharusnya diterima para mitra bisa terwujud dengan baik dan lancar," jelas dia dalam sidang yang digelar secara online (daring) di Pengadilan Negeri (PN) Sragen pada Selasa (27/4/2021).
"Pengembalian uang mitra sebagaimana disampaikan dalam pembelaan hendaknya segera dilaksanakan,” katanya saat sidang berlangsung.
Menanggapi putusan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wahyu Saputra menuturkan, putusan hakim tersebut merupakan putusan lepas kepada terdakwa.
Baca juga: Ingat Sugiyono, Bos Investasi Semut Rangrang? Lolos Jeratan 10 Tahun Penjara, Tapi Ganti Rugi 1,5 T
Baca juga: Kilat Hanya 10 Menit, Perbaikan Palang Pintu yang Ditabrak Pengendara Motor di Wonosari Klaten
"Dia divonis bebas karena materi dakwaan bisa dibuktikan di pengadilan," paparnya.
Tindakan Bos CV MSB yang berasal dari Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen itu dinilai bukan tindak pidana.
"Arahnya lebih ke perdata," katanya.
Dijelaskan Wahyu, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan yakni tindak pidana penipuan dan pencucian uang.
"Sugiyono memang sudah menipu dan melakukan money laundry (pencucian uang) namun sekalilagi bukan ranah pidana," ujar dia.
Untuk langkah selanjutnya, pihaknya tak menutup peluang untuk melakukan kasasi.
"Tapi akan kami pikir-pikir dulu," tuturnya.
Sidang Daring
Bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB) Sugiyono yang memiliki bisnis investasi semut rangrang lepas dari jerat hukum.
Hal itu terungkap dalam sidang yang digelar secara online (daring) di Pengadilan Negeri (PN) Sragen pada Selasa (27/4/2021).
Dalam sidang itu, Majelis Hakim Sami Anggraini menyatakan bahwa terdakwa lepas dari tuntutan 10 tahun penjara.
"Sebab perbuatan terdakwa tidak termasuk tindak pidana," ungkapnya.
Namun demikian, Sugiyono wajib melunasi uang mitra yang telah diinvestasikan mencapai Rp 1,5 triliun.

Angka tersebut berasal dari 9.397 mitra yang bergabung dalam investasi semut rang-rang di CV MSB.
Untuk diketahui, Sugiyono menjadi terdakwa kasus penipuan dan tindak pidana pencucian uang dalam bisnis investasi semut rangrang tahun lalu.
Dari ribuan mitra tersebut, ada 90 mitra yang melapor lantaran uang yang diinvestasikan tak mendapat untung.
Hal itu sebenarnya juga sudah disanggupi oleh kliennya dengan membuat perjanjian di hadapan notaris.
Baca juga: Inilah Daftar Aplikasi Investasi Bodong yang Dirilis OJK, Awas Ada yang Pakai Embel-embel Syariah
Baca juga: Korban Investasi Bodong Lapor ke Polresta Solo, Tangkapan Layar & Bukti Transfer Jadi Alat Bukti
Namun karena kondisi, pembayaran disepakati dalam beberapa tahapan.
Pembayaran itu sudah berjalan satu tahun dari tiga tahun yang disepakati.
Namun belum sampai terpenuhi tahap berikutnya, muncul laporan yang kemudian menyeret Sugiyono ke penjara.
Sugiyono dilaporkan dan ditahan Polda Jateng per 3 Agustus 2020.
CV MSB sendiri sudah beroperasi sejak 2014 yang menyediakan bibit rangrang dengan harga Rp 1,5 juta per paket.
Satu paket berisi dua toples yang di dalamnya ada semut rangrang.
Mitra berkewajiban memelihara dengan memberi makan ulat hongkong dan gula.
Kemudian setelah lima bulan pemeliharaan, paket itu akan dibeli kembali oleh CV dengan harga Rp 2,2 juta per paket.
Atau ada margin keuntungan Rp 700.000 per paket.
Bisnis itu sudah berjalan selama lima tahun dan tutup pada 19 Mei 2019. (*)