Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Utang Bos Semut Rangrang Setara APBD Sragen, Klaim Butuh Waktu 4-6 Tahun Baru Bisa Lunasi Rp 1,5 T

Pria yang bergerak dalam investasi semut rangrang itu, ditargetkan untuk mengembalikan uang mitra sebesar Rp 1,5 triliun pada Oktober 2022.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Bos semut rangrang CV MSB Sugiyono memakai baju tahanan di Polda Jateng. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemilik CV Mitra Sukses Bersama (MSB) Sugiyono sudah menghirup udara bebas.

Pria yang bergerak dalam investasi semut rangrang itu, ditargetkan untuk mengembalikan uang mitra sebesar Rp 1,5 triliun pada Oktober 2022.

Namun setelah adanya proses hukum, jadwal pelunasan utang akan dikaji kembali.

"Nanti saya akan berunding dengan para mitra untuk membahas tenggat waktu pelunasan," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (28/4/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, pada 21-25 Mei nanti akan bertemu dengan para mitra terkait kelanjutan pembayaran utang.

Baca juga: Ini Sosok Sugiyono, Bos Investasi Semut Rangrang Sragen, Sebelum Bisnis Pernah Jadi Sekretaris Desa

Baca juga: Guru SMP Negeri di Solo Ketahuan Jadi Pelakor, Istri Sah Melabrak, Divonis Tak Boleh Lagi Mengajar

"Nanti saya bersama perwakilan member akan bertemu untuk membahas itu," ujar dia.

Sugiyono sudah menyiapkan skema pelunasan utang itu.

"Paling cepat utang-utang tersebut bisa dilunasi dalam 4 tahun. Untuk yang paling lama maksimal 6 tahun," terangnya.

Sugiyono mengaku akan memenuhi kewajibannya untuk membayar utang yang jumlahnya setara dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sragen senilai Rp 1,5 triliun lebih.

"Setelah saya bebas sejak Selasa (27/4/2021) lalu, maka sudah jadi tanggung jawab saya untuk melunasinya sesuai putusan hakim," tambahnya. 

Sosok Sugiono Sebenarnya

Sugiyono (45) adalah pimpinan CV Mitra Sukses Bersama (MSB) yang menggeluti bisnis ternak semut rangrang.

Sugiyono tinggal di Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

Kala TribunSolo.com berbincang dengannya pada Rabu (28/4/2021), dia adalah sosok yang tenang, pandai bicara, dan sopan.

Gaya bicaranya pun begitu tertata, sehingga mampu meyakinkan orang lain untuk percaya pada kata-katanya.

Ia bahkan mengatakan, orang yang tidak pernah berpikir untuk bisa punya penghasilan per hari Rp 100 ribu, dia sulit untuk bisa mendapat penghasilan puluhan hingga ratusan juta per bulannya.

Baca juga: Masih Tetangga Korban Hanya Berjarak Sejengkal,Ini Identitas Pelaku Pembunuhan di Manisrenggo Klaten

Baca juga: Pria Asal Kulonprogo Tertabrak Kereta Bandara Solo, Saksi Lihat Terkapar & Ada Teriakan Minta Tolong

Dari pembicaraan itu, Sugiyono bak seorang negosiator.

Diketahui Sugiyono ternyata pernah bekerja sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari 2017-2019 sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Taraman, Kecamatan Sidoharjo.

Kemudian, pada 2019, dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai PNS.

Selain itu, dia tercatat pernah bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sragen.

Ia menjabat sebagai bendahara partai.

Bahkan bukan kali ini saja, Sugiyono harus berurusan dengan hukum akibat bisnis yang dijalankannya.

Dia pernah dilaporkan ke polisi terkait kasus penggelapan mobil rental.

Selanjutnya, dia harus merasakan dinginnya hotel prodeo lantaran terjerat kasus penipuan arisan sepeda motor.

Pada 2014, Sugiyono dinyatakan bebas dari penjara lalu memulai bisnis ternak semut rangrang di bawah bendera CV MSB.

Cara Bayar Utang

Bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB) yang bergerak di investasi semut rangrang Sugiyono (45) sudah menghirup udara bebas.

Dia dibebaskan menyusul keputusan majelis hakim yang menyatakan tindak penipuan dan pencucian uang tidak masuk ranah pidana di PN Solo, Selasa (28/4/2021).

Kendati begitu, Sugiyono berkewajiban untuk membayar utang ke mitra-mitra sebesar Rp 1,5 triliun dalam jangka waktu empat tahun.

Saat ditemuin TribunSolo.com di kediamannya, Sugiyono tampak santai mengenakan kaus dan melayani wawancara.

Kediamannya ada di Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

Suasana sidang pembacaan putusan dakwaan terhadap bos semut rangrang CV MSB Sugiyono di PN Sragen, Selasa (27/4/2021).
Suasana sidang pembacaan putusan dakwaan terhadap bos semut rangrang CV MSB Sugiyono di PN Sragen, Selasa (27/4/2021). (TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono)

Baca juga: Bos Investasi Semut Rangrang di Sragen Divonis Bebas, Mitra Ada yang Nangis Bahagia & Doa Bersama

Baca juga: Ini Penjelasan JPU Soal Bos Semut Rangrang Asal Sragen Divonis Bebas, karena Dinilai Bukan Pidana

Dia menjelaskan, untuk bisa melunasi utang tersebut, pihaknya akan mengaktifkan kembali unit usaha Komunitas Mitra Sejahtera (KMS).

"KMS ini akan saya aktifkan lagi, kemarin sempat mandeg karena saya masuk penjara," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (28/4/2021).

KMS menurut dia merupakan usaha jual beli sembako.

"Sejauh ini ada 200 unit yang tersebar di Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur," paparnya.

Sistem dagang yang diterapkan di KMS yaitu anggota yang telah terdaftar bisa jual beli sembako.

Untuk jumlah anggota yang terdaftar kekinian ada 153 member.

"Jadi member yang terdaftar hanya akan jual beli sembako di KMS. Mereka nanti akan dapat keuntungan tiga persen setelah mencapai 100 poin," katanya.

Sugiyono mengklaim, yang membedakan jual beli sembako di KMS adalah harganya lebih murah bila dibanding toko lain.

"Itu yang membedakan," tambahnya. 

Mitra Bahagia

Sugiyono, bos investasi semut rangrang asal Sragen kini bisa menghirup udara bebas usai majelis hukum menyatakan tindakan pencucian uang dan penipuan bukan ranah pidana.

Keputusan itu pun disambut tangis bahagia oleh puluhan mitra CV Mitra Sukses Bersama (MSB) yang hadir dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Sragen pada Selasa, (27/4/2021).

Bahkan setelah acara selesai, mereka mengadakan doa bersama sebagai rasa syukur bebasnya bos CV MSB.

Mitra-mitra tersebut masih punya harapan agar bisnis semut rangrang kembali diteruskan dan melunasi uang para mitra.

Baca juga: Cerita Adik Serda Eko Prasetiyo, Awak KRI Nanggala : Pulang Minta Foto Bareng, Biasanya Tak Pernah

Baca juga: Kerja Lembur, Buruh Pabrik di Polokarto Sukoharjo Lemas, Motor & Helmnya Hilang Padahal Mau Lebaran

"Alhamdulillah kami bersyukur atas keputusan majelis hakim. Dengan begitu kami bisa melanjutkan usaha semut rangrang ini," ujar salah Haji Asad Nawawi seorang mitra asal Jombang, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021).

Nawawi menyebut, jumlah uang yang telah ia investasikan untuk bisnis ini mencapai Rp 800 juta.

"Dulu pertama kali investasi segitu tapi baru panen sekali usahanya Pak Sugiyono ditutup. Jadi belum banyak modal saya yang kembali," ungkapnya.

Untuk saat ini dia berharap agar modalnya bisa kembali lagi.

Dia mengaku tergiur untuk merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai pondok pesantren yang ia kelola.

"Saya punya ponpes Raudhatul As'adiyah yang gratis untuk anak-anak penghafal Al-Quran," katanya.

Selama ini untuk membiayai ponpes tersebut bergantung dari uluran para donatur.

Oleh karena itu, pihaknya mencoba tidak bergantung pada donatur dengan cara investasi semut rangrang.

"Dulu ditawari sama rekan yang mengurus pesantren kami, harapannya laba dari semut rangrang dapat digunakan untuk biaya ponpes," terangnya.

Penjelasan JPU

Majelis Hakim Sami Anggraini memutuskan Bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB), Sugiyono yang bergerak di bidang investasi semut rangrang bebas dari dakwaan.

"Menimbang keadilan restoratif dengan mengedepankan pemulihan yakni pengembalian kerugian atau keuntungan yang seharusnya diterima para mitra bisa terwujud dengan baik dan lancar," jelas dia dalam sidang yang digelar secara online (daring) di Pengadilan Negeri (PN) Sragen pada Selasa (27/4/2021).

"Pengembalian uang mitra sebagaimana disampaikan dalam pembelaan hendaknya segera dilaksanakan,” katanya saat sidang berlangsung.

Menanggapi putusan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wahyu Saputra menuturkan, putusan hakim tersebut merupakan putusan lepas kepada terdakwa.

Baca juga: Ingat Sugiyono, Bos Investasi Semut Rangrang? Lolos Jeratan 10 Tahun Penjara, Tapi Ganti Rugi 1,5 T

Baca juga: Kilat Hanya 10 Menit, Perbaikan Palang Pintu yang Ditabrak Pengendara Motor di Wonosari Klaten

"Dia divonis bebas karena materi dakwaan bisa dibuktikan di pengadilan," paparnya.

Tindakan Bos CV MSB yang berasal dari Dukuh Kroyo, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen itu dinilai bukan tindak pidana.

"Arahnya lebih ke perdata," katanya.

Dijelaskan Wahyu, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan yakni tindak pidana penipuan dan pencucian uang.

"Sugiyono memang sudah menipu dan melakukan money laundry (pencucian uang) namun sekalilagi bukan ranah pidana," ujar dia.

Untuk langkah selanjutnya, pihaknya tak menutup peluang untuk melakukan kasasi.

"Tapi akan kami pikir-pikir dulu," tuturnya.

Sidang Daring

Bos CV Mitra Sukses Bersama (MSB) Sugiyono yang memiliki bisnis investasi semut rangrang lepas dari jerat hukum.

Hal itu terungkap dalam sidang yang digelar secara online (daring) di Pengadilan Negeri (PN) Sragen pada Selasa (27/4/2021).

Dalam sidang itu, Majelis Hakim Sami Anggraini menyatakan bahwa terdakwa lepas dari tuntutan 10 tahun penjara.

"Sebab perbuatan terdakwa tidak termasuk tindak pidana," ungkapnya.

Namun demikian, Sugiyono wajib melunasi uang mitra yang telah diinvestasikan mencapai Rp 1,5 triliun.

Suasana sidang pembacaan putusan dakwaan terhadap bos semut rangrang CV MSB Sugiyono di PN Sragen, Selasa (27/4/2021).
Suasana sidang pembacaan putusan dakwaan terhadap bos semut rangrang CV MSB Sugiyono di PN Sragen, Selasa (27/4/2021). (TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono)

Angka tersebut berasal dari 9.397 mitra yang bergabung dalam investasi semut rang-rang di CV MSB.

Untuk diketahui, Sugiyono menjadi terdakwa kasus penipuan dan tindak pidana pencucian uang dalam bisnis investasi semut rangrang tahun lalu.

Dari ribuan mitra tersebut, ada 90 mitra yang melapor lantaran uang yang diinvestasikan tak mendapat untung.

Hal itu sebenarnya juga sudah disanggupi oleh kliennya dengan membuat perjanjian di hadapan notaris.

Baca juga: Inilah Daftar Aplikasi Investasi Bodong yang Dirilis OJK, Awas Ada yang Pakai Embel-embel Syariah

Baca juga: Korban Investasi Bodong Lapor ke Polresta Solo, Tangkapan Layar & Bukti Transfer Jadi Alat Bukti

Namun karena kondisi, pembayaran disepakati dalam beberapa tahapan.

Pembayaran itu sudah berjalan satu tahun dari tiga tahun yang disepakati.

Namun belum sampai terpenuhi tahap berikutnya, muncul laporan yang kemudian menyeret Sugiyono ke penjara.

Sugiyono dilaporkan dan ditahan Polda Jateng per 3 Agustus 2020.

CV MSB sendiri sudah beroperasi sejak 2014 yang menyediakan bibit rangrang dengan harga Rp 1,5 juta per paket.

Satu paket berisi dua toples yang di dalamnya ada semut rangrang.

Mitra berkewajiban memelihara dengan memberi makan ulat hongkong dan gula.

Kemudian setelah lima bulan pemeliharaan, paket itu akan dibeli kembali oleh CV dengan harga Rp 2,2 juta per paket.

Atau ada margin keuntungan Rp 700.000 per paket.

Bisnis itu sudah berjalan selama lima tahun dan tutup pada 19 Mei 2019. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved