Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Main Petasan, Sembilan Anak Terjaring Razia Polisi, Dijemput Orang Tuanya di Mapolsek Mojolaban

Sembilan anak di bawah umur terjaring razia petasan yang dilakukan jajaran Polsek Mojolaban, Kamis (29/4/2021).

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
net
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sembilan anak di bawah umur terjaring razia petasan yang dilakukan jajaran Polsek Mojolaban, Kamis (29/4/2021).

Mereka terjaring razia saat tengah asyik memainkan meriam spirtus di kawasan Dukuh Mertan Desa Wirun dan Dukuh Suren Desa Bekonang.

Kapolsek Mojolaban, AKP Mulyanta mengatakan, mereka yang diamankan masih berusia antara 7 hingga 12 tahun.

Baca juga: Fakta Kakak Adik di Ponorogo Tewas karena Ledakan Petasan: Terpental hingga Kaki Putus, Rumah Hancur

Baca juga: Mbah Tulung Mbah, Teriakan Pedagang Petasan di Simo Boyolali, Saat Mejanya Terbang Terbawa Angin

Enam anak diamankan dari Dukuh Mertan, dan 3 anak lainnya dari Dukuh Suren. 

"Masing-masing orang tua langsung diminta membuat surat pernyataan kesanggupan untuk melarang anaknya bermain meriam spiritus," kata dia. 

Dari razia ini, petugas menyita 8 buah meriam spiritus terbuat dari kaleng bekas minuman susu kental manis yang dirangkai dengan disambung dengan panjang sekitar 1 meter, 2 buah botol kecil spirtus, dan 1 pemantik api. Barang bukti selanjutnya akan dimusnahkan.

"Kami tegas menyampaikan kepada para orang tuanya, supaya mengawasi anak-anaknya," ujarnya.

Razia ini dilakukan karena masyarakat merasa terganggu dengan aktivitas anak-anak itu memainkan meriam spirtus. 

Baca juga: Jangan Nyalakan Petasan Malam Tahun Baru di Wilayah Solo, Bila Nekat, Ini Warning dari Polresta Solo

Selain itu, meriam ini juga berbahaya dimainkan baik anak-anak maupun orang dewasa. 

"Mainan ini kan berbahaya, kalau ledakan yang dihasilkan sangat besar, bisa melukai tidak saja dirinya sendiri, tapi juga orang lain yang didekatnya," ucapnya.

AKP Mulyanta menambahkan, razia meriam spiritus dilakukan merupakan instruksi langsung pimpinan untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan masyarakat selama Ramadan mulai selepas sahur dan sore hari menjelang buka puasa.

"Razia merupakan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) dengan sasaran selain penjual petasan juga mengantisipasi  peredaran minuman beralkohol (mihol). Selama Ramadan Sukoharjo targetnya zero petasan dan mihol," tandasnya.

Tewas karena Petasan

Kejadian tragis harus dialami kakak adik di Ponorogo, Jawa Timur, ini.

Mereka tewas setelah terkena ledakan petasan yang mereka racik sendiri

Korban diketahui berinisial Sn (23) dan Sm (21).

Baca juga: Sering Bikin Warga Resah, Puluhan Petasan dan Miras Disita Polsek Mranggen Demak

Baca juga: Sedihnya Mardi di Sragen,Sapinya Nyaris Terpanggang Gegara Bocah Main Petasan Bikin Kandang Terbakar

Keduanya merupakan warga Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo.

Korban tewas saat meracik petasan di rumahnya pada Selasa (27/4/2021) malam.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut rangkuman fakta-faktanya.

Racik Petasan untuk Rayakan Lebaran

Seorang warga, Toro (24) mengatakan dua korban itu sedang meracik petasan yang akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Lebaran 2021.

Sn dan Sm memang pernah meracik petasan, namun tidak sebesar petasan tahun ini.

"Saking banyaknya, mengaduknya harus pakai mesin. Padahal biasanya mengaduk pakai tangan," kata Toro kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/4/2021).

Toro menduga adukan itu yang menyebabkan petasan meledak di dalam rumah korban.

Saat ledakan terjadi, Toro spontan lari keluar rumah.

Toro sempat melihat ada api membumbung tinggi.

Toro langsung lari ke rumah tersebut dan mendapati korban sudah tergeletak.

"Rumahnya hancur, dan dua rumah di sampingannya juga terdampak. Bahkan kacanya sampai pecah," jelas Toro.

Suara Ledakan

Ledakan petasan di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Selasa (27/4/2021) malam.
Ledakan petasan di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Selasa (27/4/2021) malam. (SURYAMALANG.COM/Sofyan Arif Candra)

Seorang warga sekitar, Erna Aminin (31) mengaku mendengar ledakan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.

"Saat itu saya mau tidur. Saya dapat kabar kalau ada ledakan itu pada pagi harinya," terang Erna.

Erna memperkirakan jarak rumahnya dengan sumber ledakan sekitar 3 kilometer.

Kata Polisi

Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono mengatakan ledakan berasal dari lantai dua rumah tersebut.

Ledakan tersebut juga mengakibatkan rumah tersebut hancur berantakan.

Tembok lantai dua rumah tersebut jebol, genting atap pecah, dan galvalum bagian murah berhamburan di sekeliling rumah.

Saat ditemukan, kakak beradik tersebut terpental dari titik ledakan.

"Mereka terlempar sekira lima meter," kata Beny kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/4/2021).

Saat ditemukan, Sn dalam keadaan meninggal dan bagian kakinya terputus di bagian paha.

"Sampai sekarang bagian tubuh korban belum ditemukan," lanjutnya.

Sedangkan Sm sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun, Sm meninggal begitu sampai di rumah sakit. (SuryaMalang.com/Sofyan Arif Candra)

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kronologi Ledakan Petasan yang Tewaskan 2 Orang di Ponorogo, Toro Sempat Lihat Api Membumbung Tinggi dan 2 Orang Tewas Akibat Ledakan Petasan di Ponorogo, Suara Ledakan Terdengar Sampai 3 Kilometer

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved