Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Kabar Pilu dari Buruh di Karanganyar, Ternyata Ada Beberapa Perusahaan Bakal Nyicil THR Lebaran

Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Karanganyar mengingatkan pengusaha untuk membayarkan THR tepat waktu.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Ilustrasi THR. 

"Saya merasa kata buruh itu kurang sopan dan kurang 'asorke' atau kurang memanusiakan," katanya saat buka bersama Hari Buruh di Cafe New Normal, pada Sabtu (1/5/2021).

Dirinya menjelaskan bahwa frasa buruh itu sendiri mengikuti istilah asing dan dirinya pun memberi alternatif kata lainnya.

Suasana buka bersama sekaligus peringatan Hari Buruh Internasional di Cafe New Normal Karanganyar, Sabtu (1/5/2021).
Suasana buka bersama sekaligus peringatan Hari Buruh Internasional di Cafe New Normal Karanganyar, Sabtu (1/5/2021). (TribunSolo.com/Muhammad Irfan)

"Saya lebih baik menggunakan kata karyawan atau pekerja apabila bertemu dengan anda-anda sekalian," ujarnya.

"Saya sama anda sekalian tidak ada bedanya, sama-sama pekerja, istilah bupati dan buruh itu hanya buatan manusia saja," imbuhnya.

Di hadapan masa serikat pekerja dan asosiasi pengusaha Karanganyar, Juliyatmono meminta agar THR pada tahun ini dapat diberikan tepat waktu dan tanpa cicilan.

"Saya harap semuanya tepat waktu, dan kita doakan semua pengusaha lancar rizkinya," ungkapnya.

Dalam peringatan Hari Buruh Internasional kali ini, tidak ada aksi turun ke jalan dan diganti dengan buka bersama yang juga disertai dengan forum dengar pendapat.

"Tidak usah turun ke jalan, semua pendapat anda akan kami dengarkan," aku dia.

"Seperti soal Omnibus Law sudah saya sampaikan ke pemerintah pusat dan kini kita tunggu hasilnya di Mahkamah Konstitusi," jelasnya.

Buruh di Solo Menjerit

Nasib tunjangan hari raya (THR) sejumlah buruh di Kota Solo masih abu-abu.

Pasalnya, perusahaan mereka bekerja masih libur sehingga belum ada pembicaraan yang terjalin.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Solo, Wahyu Rahadi mengungkapkan nasib THR puluhan anggotanya masih terkatung-katung.

"Kalau di anggota kami hanya ada satu perusahaan. Perusahaannya tidak terlalu besar. Kurang lebih ada 90 orang yang terdampak," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Jumat (30/4/2021).

"Kami masih minta adanya negosiasi untuk membicarakan dengan perushaan agar ada kebijakan atau apapun untuk menjaga kelangsungan mereka," tambahnya.

Baca juga: Buruh dari KSPSI Pastikan 1 Mei Tak Lumpuhkan Jalanan di Solo, Tapi Ingatkan Ini ke Wali Kota Gibran

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Buruh 1 Mei atau May Day, Berisi Kalimat Penyemangat, Cocok Buat Status WA

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved